Warga Tokyo, Minggu (5/7) memilih Gubernur Yuriko Koike untuk masa jabatan kedua berkat penanganannya terhadap wabah virus corona.
Koike, yang dengan mudah mengalahkan 22 penantangnya, memanfaatkan pidato kemenangannya untuk menawarkan janji mempersiapkan kota itu bagi “gelombang kedua” Covid-19 dan untuk memastikan Olimpiade Musim Panas yang ditangguhkan hingga tahun depan akan berlangsung aman dan selamat, sementara cakupan dan biayanya dikurangi.
Koike meraih kemenangan berkat dukungan publik atas penanganan krisis virus corona, meskipun ada peningkatan jumlah penularan yang memicu keprihatinan akan kemungkinan bangkitnya virus mematikan itu.
BACA JUGA: Setelah 2 Bulan Tutup, Jepang Buka Kembali Kebun Binatang UenoBadan penyiaran publik Jepang, NHK, mengatakan hasil jajak pendapat menunjukkan 74 persen responden mendukung Koike, di mana 63 persen mengatakan mendukung cara Koike menangani krisis virus corona.
Jumlah kasus virus corona di Tokyo berangsur membaik akhir Juni lalu, di mana kota itu melaporkan 111 kasus baru pada hari Minggu (5/7), menandai lebih dari 100 kasus selama empat hari berturut-turut.
Kasus baru di seluruh Jepang melonjak dalam beberapa minggu terakhir ini. Secara keseluruhan ada 20.000 kasus virus corona di Jepang dan 1.000 kasus kematian.
Keiko mengatakan ia memusatkan perhatian untuk melindungi nyawa 14 juta warga di Tokyo, kota dengan tingkat perekonomian bernilai satu triliun dolar. Tetapi Koike menghadapi keengganan yang kian besar di kalangan masyarakat mengenai pelaksanaan Olimpiade tahun depan.
Koike, yang berusia 67 tahun, menjadi perempuan pertama yang terpilih sebagai pemimpin ibu kota Jepang itu pada tahun 2016 dan kerap disebut-sebut sebagai pengganti PM Shinzo Abe yang telah dikritik luas karena tanggapan pemerintah yang ceroboh terhadap pandemi Covid-19. [em/ii, uh/ab]