Badan antariksa China mengatakan pesawat ruang angkasanya lepas landas dari Bulan, Kamis (3/12) malam dengan muatan batu dari Bulan.
Associated Press melaporkan, Chang'e 5, wahana antariksa China ketiga yang mendarat di Bulan dan yang pertama lepas landas lagi, adalah yang misi terbaru dari serangkaian misi antariksa Beijing. Program luar angkasa China, yang juga memiliki pengorbit dan penjelajah menuju Mars, makin ambisius.
Chang'e 5 mendarat pada Selasa (1/12) di Laut Badai di sisi dekat bulan. Misinya adalah mengumpulkan sekitar dua kilogram batuan Bulan dan membawanya kembali ke Bumi. Ini adalah pengembalian sampel pertama sejak pesawat ruang angkasa Soviet melakukannya pada 1970-an. Sebelumnya, astronaut Apollo AS membawa kembali ratusan pon batuan bulan.
Lokasi pendaratan berada dekat formasi yang disebut Mons Rumker dan mungkin berisi batuan miliaran tahun lebih muda dari yang ditemukan sebelumnya.
BACA JUGA: China Luncurkan Pesawat Nirawak ke BulanAdministrasi Luar Angkasa Nasional China mengatakan pesawat itu lepas landas dari Bulan tak lama setelah pukul 23.00 waktu Beijing dan akan bertemu dengan kendaraan kembali di orbit Bulan, kemudian mentransfer sampel ke kapsul. Batuan dan puing bulan ditutup di dalam tabung khusus untuk menghindari kontaminasi.
Pejabat China mengatakan kapsul dengan sampel tersebut akan mendarat di Bumi sekitar pertengahan Desember. Pendaratan direncanakan dilakukan di padang rumput Mongolia Dalam, tempat astronaut China kembali dengan pesawat ruang angkasa Shenzhou.
Pesawat pendarat Chang'e 5, yang tetap berada Bulan, mampu mengambil sampel dari permukaan dan mengebor hingga kedalaman dua meter.
Meski mengambil sampel adalah tugas utamanya, wahana pendarat itu juga dilengkapi dengan peralatan untuk memotret area secara ekstensif, memetakan kondisi di bawah permukaan dengan radar penembus tanah, dan menganalisis tanah Bulan untuk mengetahui kandungan mineral dan air.
Chang'e 5 telah menghidupkan kembali wacana tentang China suatu hari akan mengirim astronaut ke Bulan dan mungkin membangun pangkalan ilmiah di sana. Meskipun tidak ada jadwal yang jelas terkait proyek itu.
China meluncurkan laboratorium pengorbit sementara pertamanya pada 2011 dan yang kedua pada 2016. [ah/ft]