Surga Bawah Laut di Samudra Dalam Lepas Pantai Australia

Seorang pria menyelam di kawasan yang disebut ‘Kebun Terumbu Karang’ dekat Pulau Lady Elliot, di Great Barrier Reef, timur laut kota Bundaberg, di Queensland, Australia, 11 Juni 2015 (foto: Reuters/David Gray/Foto Arsip)

Kalangan ilmuwan telah menemukan “surga bawah laut” berwarna-warni di kedalaman hingga 2 kilometer dalam perjalanan penelitian baru-baru ini menuju bagian Selatan di Australia.

Para peneliti menggunakan kamera khusus untuk menyelidiki 45 pegunungan bawah laut, menemukan lebih dari 100 spesies terumbu karang, lobster, dan moluska yang belum diberi nama. Ekspedisi ini juga menemukan cumi-cumi yang dapat berpendar, hiu-hiu laut dalam, dan sejenis belut yang hidup di laut dalam.

Para pakar menghabiskan waktu sebulan di atas kapal peneliti Investigator, yang dioperasikan oleh Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO). Ini adalah lembaga pemerintah Australia independen yang bertanggung jawab untuk melakukan penelitian ilmiah.

Para ilmuwan telah mengeksplorasi gugus punggung Tasmania yang dikenal sebagai pegunungan lautan di taman laut Fracture dan Huon, Tasmania, Australia.

Terumbu karang yang ditemukan bersifat lunak, artinya terumbu karang ini berbeda dengan yang ditemukan di daerah tropis.

Ilmuwan kepala dalam ekspedisi ini adalah Alan Williams dari CSIRO.

“Yang cukup menakjubkan adalah di kedalaman samudra seperti ini ada terumbu karang yang dalam banyak hal tampak serupa dengan jenis-jenis terumbu karang di kawasan perairan dangkal di daerah tropis, dan jadi apa yang tampak di layar monitor kami dipancarkan langsung dari kamera kami benar-benar citra fantastis dari sistem terumbu karang yang ekstensif, ringkih, berwarna-warni dan sangat kaya,” ujarnya.

Tim peneliti juga menyaksikan gambar-gambar kerusakan jangka panjang yang terdapat di dasar samudra yang disebabkan oleh para penangkap ikan. Kapal pukat harimau telah dilarang sejak tahun 1990-an namun terumbu karang di sebagian besar kawasan itu belum sepenuhnya pulih.

Para pakar mengatakan dunia ilmu pengetahuan memiliki informasi yang lebih banyak tentang permukaan bulan dibandingkan laut dalam. Meskipun penelitian yang dilakukan adalah di sebelah selatan Tasmania, mereka masih belum memahami mengapa terumbu karang berwarna cerah dapat bertahan di laut dalam jauh di bawah permukaan samudra. [ww/ft]