Serangan udara Pemerintah Suriah terhadap wilayah pinggiran Damaskus hari Rabu menghancurkan banyak bagian sebuah komplek perumahan di wilayah itu, menewaskan atau mencederai puluhan orang.
KAIRO —
Pemuda-pemuda berteriak-teriak dan bersumpah serapah selagi mereka menggali reruntuhan gedung-gedung yang terbakar dan hancur untuk mencari para korban serangan udara pemerintah di Hamouriya, pinggiran Damaskus. Rekaman langsung sebuah webcam menayangkan sebuah komplek perumahan besar dilahap api, sambil asap keluar dari puing-puing bangunan.
Mobil-mobil pemadam kebakaran dan ambulans tiba di tempat kejadian berusaha memadamkan api pada puluhan toko, mobil, dan gedung yang terbakar. Para pemuda menggunakan linggis untuk membuka pintu-pintu mobil-mobil yang terbakar dan mengeluarkan mayat-mayat, sambil ambulans membawa yang hidup dari tempat ledakan.
Di lain tempat, saksi-saksi melaporkan gencarnnya pemboman dan serangan udara oleh pasukan pemerintah di distrik-distrik Damaskus sebelah selatan dan timur serta wilayah pinggiran yang dikuasai pemberontak. Seorang tokoh utama pemberontak katanya luka-luka dalam salah satu serangan pemerintah itu di wilayah pinggiran Daraya yang terkepung.
Di distrik Zamalka, seorang pemain sepak bola tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika peluru-peluru mortir jatuh di komplek stadion. Televisi pemerintah Suriah melaporkan, pemberontak menembakkan mortir-motir itu, menayangkan ruangan dengan kaca-kaca pecah berserakan dan tas olah raga yang penuh darah yang katanya milik salah seorang pemain.
Sumber-sumber pemberontak mengatakan peluru-peluru mortir ditembakkan ke markas besar Partai Ba’ath yang pro-pemerintah tetapi tidak mengenai sasaran. Pasukan pemerintah Suriah telah mengambil alih banyak stadion dan fasilitas olah raga dalam konflik yang telah berlangsung 23 bulan untuk digunakan sebagai asrama militer.
Di kota bisnis Aleppo, Suriah utara, pasukan pemberontak terus menyerang bandara internasional utama kota itu. Video amatir menayangkan gerilyawan-gerilyawan menguasai posisi-posisi ke arah bandara itu. Pasukan pemerintah mengirim pasukan tambahan dalam beberapa hari terakhir berusaha mematahkan kepungan pemberontak.
Hilal Khashan, yang mengajar ilmu politik pada American University di Beirut, mengatakan, pemerintah tidak lagi menguasai jalan utama dari Damaskus ke Aleppo dan dari Hama ke Aleppo, namun pasukan pemerintah bisa menggunakan jalur lain untuk mengirim tentara tambahan.
Mobil-mobil pemadam kebakaran dan ambulans tiba di tempat kejadian berusaha memadamkan api pada puluhan toko, mobil, dan gedung yang terbakar. Para pemuda menggunakan linggis untuk membuka pintu-pintu mobil-mobil yang terbakar dan mengeluarkan mayat-mayat, sambil ambulans membawa yang hidup dari tempat ledakan.
Di lain tempat, saksi-saksi melaporkan gencarnnya pemboman dan serangan udara oleh pasukan pemerintah di distrik-distrik Damaskus sebelah selatan dan timur serta wilayah pinggiran yang dikuasai pemberontak. Seorang tokoh utama pemberontak katanya luka-luka dalam salah satu serangan pemerintah itu di wilayah pinggiran Daraya yang terkepung.
Di distrik Zamalka, seorang pemain sepak bola tewas dan beberapa lainnya luka-luka ketika peluru-peluru mortir jatuh di komplek stadion. Televisi pemerintah Suriah melaporkan, pemberontak menembakkan mortir-motir itu, menayangkan ruangan dengan kaca-kaca pecah berserakan dan tas olah raga yang penuh darah yang katanya milik salah seorang pemain.
Sumber-sumber pemberontak mengatakan peluru-peluru mortir ditembakkan ke markas besar Partai Ba’ath yang pro-pemerintah tetapi tidak mengenai sasaran. Pasukan pemerintah Suriah telah mengambil alih banyak stadion dan fasilitas olah raga dalam konflik yang telah berlangsung 23 bulan untuk digunakan sebagai asrama militer.
Di kota bisnis Aleppo, Suriah utara, pasukan pemberontak terus menyerang bandara internasional utama kota itu. Video amatir menayangkan gerilyawan-gerilyawan menguasai posisi-posisi ke arah bandara itu. Pasukan pemerintah mengirim pasukan tambahan dalam beberapa hari terakhir berusaha mematahkan kepungan pemberontak.
Hilal Khashan, yang mengajar ilmu politik pada American University di Beirut, mengatakan, pemerintah tidak lagi menguasai jalan utama dari Damaskus ke Aleppo dan dari Hama ke Aleppo, namun pasukan pemerintah bisa menggunakan jalur lain untuk mengirim tentara tambahan.