Pemimpin oposisi Burma, Aung San Suu Kyi dalam pidatonya di hadapan masyarakat Burma di AS, Selasa (25/9), optimis mengenai transisi demokrasi Burma.
Ribuan dari pendukung aktivis demokrasi itu datang untuk melihatnya berpidato di kota Fort Wayne, Indiana, salah satu tempat dengan komunitas Burma terbesar di Amerika dan persinggahannnya yang ke-4 dalam lawatan 17 hari Suu Kyi di Amerika Serikat.
Sebelum mengucapkan sebagian besar pidatonya dalam bahasa Burma, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang berusia 67 tahun itu berbicara dalam bahasa Inggris, menghargai Amerika Serikat sebagai “negara demokrasi yang paling agung di dunia” dan mengatakan dia gembira masyarakat Burma telah mendapat kesempatan untuk belajar dari orang Amerika.
Dia mengatakan pemberian terbesar yang dapat diberikan Amerika Serikat kepada Burma adalah pendidikan.
Dalam kehadirannya di Fort Wayne, pemimpin demokrasi Burma itu juga menyatakan lagi seruannya akan pencabutan sanksi-sanksi Amerika terhadap Burma. Amerika telah melonggarkan sebagian sanksi sebagai tanggapan atas pelaksanaan reformasi politik dan ekonomi oleh pemerintah Burma.
Sebelum mengucapkan sebagian besar pidatonya dalam bahasa Burma, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian yang berusia 67 tahun itu berbicara dalam bahasa Inggris, menghargai Amerika Serikat sebagai “negara demokrasi yang paling agung di dunia” dan mengatakan dia gembira masyarakat Burma telah mendapat kesempatan untuk belajar dari orang Amerika.
Dia mengatakan pemberian terbesar yang dapat diberikan Amerika Serikat kepada Burma adalah pendidikan.
Dalam kehadirannya di Fort Wayne, pemimpin demokrasi Burma itu juga menyatakan lagi seruannya akan pencabutan sanksi-sanksi Amerika terhadap Burma. Amerika telah melonggarkan sebagian sanksi sebagai tanggapan atas pelaksanaan reformasi politik dan ekonomi oleh pemerintah Burma.