Syukuran Rakyat Sambut Pemimpin Baru Indonesia

  • Iris Gera

Abdee Slank (jaket hitam) menjelaskan acara syukuran rakyat menyambut pemimpin baru di Jakarta, 13 Oktober 2014 (Foto: VOA/Iris Gera)

Ribuan masyarakat akan menyaksikan berbagai kegiatan mulai dari pawai, pentas seni dan budaya, hingga mencicipi kuliner gratis usai pelantikan Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia ke-7, Senin, 20 Oktober 2014.

Senin, 20 Oktober 2014 akan berlangsung syukuran rakyat menyambut presiden dan wakil presiden baru. Ribuan masyarakat akan menyaksikan berbagai kegiatan mulai dari pawai, pentas seni dan budaya, hingga mencicipi kuliner gratis setelah Jokowi dan Jusuf Kalla dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia ke-7.

Ketua panitia acara, Abdee Slank di Jakarta, Senin (13/10) mengatakan, acara syukuran rakyat merupakan kegiatan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

"Jika tidak ada halangan, usai dilantik sebagai presiden dan wakil presiden, Jokowi dan Jusuf Kalla akan melakukan berbagai aktivitas bersama rakyat bertema syukuran rakyat menyambut pemimpin baru," kata Abdee Slank selaku ketua panitia acara.

Abdee Slank lebih lanjut menjelaskan, Jokowi dan Jusuf Kalla akan menggunakan kendaraan kepresidenan dari gedung MPR DPR menuju Bundaran Hotel Indonesia, untuk selanjutnya menggunakan kereta kencana menuju Istana Negara.

Berbagai acara disiapkan di Monas dan akan berlangsung hingga malam hari diantaranya pemotongan tumpeng, pentas seni dan budaya, sajian kuliner secara gratis hingga pentas musik rock. “Masyarakat ingin berpartisipasi dan syukuran, selamatan, menyambut datangnya presiden dan wakil presiden ke tujuh,” kata Abdee Slank.

Dalam acara syukuran rakyat, juga akan diperkenalkan lagu baru berjudul "Salam Tiga Jari" ciptaan Bimbim Slank dan Oppie Andaresta. Lagu tersebut menurut Bimbim Slank bertujuan agar masyarakat bersatu.

“Salam tiga jari diambil dari sila ketiga Pancasila, Persatuan Indonesia. Jadi kita mencoba menghapus perbedaan, menghapus dendam menjadi satu kesatuan untuk sama-sama gotong royong membangun Indonesia tapi dalam bahasa yang sederhana, ringan, ajakan kebaikan. Kalau Jokowi meneriakkan revolusi mental, kita pengawal revolusinya. Mudah-mudahan lagu ini dinyanyikan banyak masyarakat, sang pemimpin akan tetap fokus dan lurus karena kita melihat beliau,” kata Bimbim.

Dalam susunan pantia acara juga melibatkan Wanda Hamidah, mantan politisi Partai Amanat Nasional atau PAN. Ia dipecat dari keanggotaan PAN karena mendukung pasangan Jokowi- JK dan menolak bergabung dalam Koalisi Merah Putih saat kampanye pilpres.

Kepada VOA ia mengatakan akan terus berpolitik meski tidak melalui partai politik. "Makanya dipecat, 'kan karena dukung Jokowi. Jiwa saya di politik, tapi saya sangat memahami perjuangan politik bisa dilakukan dimana saja, baik didalam partai politik, maupun diluar partai politik," kata Wanda Hamidah.

"Saya tetap akan melakukan langkah-langkah politik, mencerahkan dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat dan mengingatkan ancaman neo orde baru yang secara nyata sudah terjadi di Indonesia, dan meluruskan kembali reformasi yang sekarang ini mulai dibelokkan sedemikian rupa,” lanjutnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto menyatakan bahwa sekitar 23 ribu polisi akan mengawal acara syukuran rakyat saat pelantikan presiden dan wakil presiden.

“Kita menyiapkan secara keseluruhan 23 ribu personel di berbagai tempat seperti di DPR MPR, kemudian di istana, di jalur-jalur yang dilalui, di objek vital yang memungkinkan terjadi sesuatu termasuk ditempat keramaian masyarakat seperti di Monas dan lain-lain,” jelas Kombes Pol Rikwanto.

Syukuran rakyat menyambut pemimpin baru akan ditutup dengan pelepasan ratusan lampion terbang sebagai simbol harapan, persatuan dan kebersamaan sebuah negara yaitu Indonesia.