2012 Salah Satu Tahun Paling Mematikan bagi Wartawan

Mukarram Khan Aatif, wartawan VOA yang ditembak tewas kelompok Taliban tahun lalu (foto: dok).

Komite Untuk Perlindungan Wartawan (CPJ) melaporkan, 70 wartawan tewas dan 232 lainnya dipenjara terkait profesi mereka tahun lalu.
Sebuah organisasi kebebasan pers yang berbasis di Amerika mengatakan kekerasan yang berlanjut di Suriah dan pembunuhan dengan sasaran tertentu diseluruh dunia membuat 2012 sebagai salah satu tahun paling mematikan bagi wartawan.

Dalam kajian tahunannya, Komite Untuk Perlindungan Wartawan (CPJ) mengatakan 70 wartawan tewas dan 232 lainnya dipenjara terkait profesi mereka tahun lalu.

Wakil Direktur CPJ Robert Mahoney mengatakan mayoritas yang ditarget adalah wartawan lokal dan dalam kebanyakan kasus, tak seorangpun yang dihukum terkait kematian mereka.

CPJ mengatakan 24 dari ke-28 wartawan yang tewas dalam perang atau ditarget untuk dibunuh di Suriah adalah warga Suriah. Tiga belas orang yang disebut “citizen journalist” –yang menggunakan kamera dan ponsel untuk mendokumentasikan konflik di Suriah – juga tewas.

Di Somalia, paling tidak 12 wartawan dibunuh. Kelompok militan al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas kematian empat diantaranya.

Tujuh wartawan dibunuh di Pakistan, termasuk Mukarram Khan Aatif, yang menulis untuk Radio Deewa bahasa Pashto di VOA. Taliban mengaku bertanggung jawab atas kematian Aatif.

Tetapi CPJ untuk pertama kalinya sejak 2003 tidak mengkonfirmasi kematian terkait profesi dikalangan wartawan di Irak. Antara 2003 hingga 2008, total 151 wartawan tewas meliput konflik di Irak.