25 Tahun Tragedi Tiananmen
Seorang pria berdiri seorang diri memblokir barisan tank yang menuju bagian timur Cangan Boulevard di Alun-alun Tiananmen, Beijing, 5 Juni 1989.
Jenazah-jenazah warga sipil yang di antara sepeda yang rusak dekat Alun-alun Tiananmen, Beijing, 4 Juni 1989.
Demonstran bersimbah darah memegang helm tentara China dalam bentrokan penuh kekerasan dengan pasukan militer dalam demonstrasi pro-demokrasi di Alun-alun Tiananmen, Beijing, 4 Juni 1989.
Para demonstran pro-demokrasi mendirikan tenda-tenda di Alun-alun Tiananmen sebelum protes-protes mereka dihancurkan oleh Tentara Pembebasan Rakyat pada 3 Juni 1989. (Reuters/Bobby Yip)
Seorang pria mencoba menarik seorang tentara China dari kawan-kawannya saat ribuan warga Beijing muncul untuk memblokir ribuan tentara yang menuju Alun-alun Tiananmen, 3 Juni 1989.
Sebuah helikopter militer menjatuhkan selebaran di atas Alun-alun Tiananmen, Beijing, 22 mei 1989.
Para mahasiswa/i Beijing University mengacungkan tinju ke udara dan melambaikan bendera saat helikopter-helikopter militer China terbang di atas Alun-alun Tiananmen, 21 mei 1989.
Sekretaris Jenderal Partai Komunis Zhao Ziyang berbicara dengan para mahasiswa/i yang mogok makan di Alun-alun Tiananmen di Beijing, 19 Mei 1989.
Ratusan ribu orang tumpah ruah di Alun-alun Tiananmen, Beijing, 17 Mei 1989.
Para mahasiswa/i Beijing University bersantai di Alun-alun Tiananmen saat aksi mogok makan untuk demokrasi menginjak hari keempat, 16 Mei 1989.
Para mahasiswa/i berseru setelah mendobrak blokade polisi dalam pawai pro-demokrasi ke Alun-alun Tiananmen di Beijing, 4 Mei 1989. (AP/S. Mikami)
Para demonstran mencoba menerobos penjagaan polisi untuk berbaris ke Alun-alun Tiananmen di Beijing, 27 April 1989. (AP/Sadayuki Mikami)
Para mahasiswa/i bergandeng tangan dalam solidaritas saat fajar tiba di Alun-alun Tiananmen di Beijing, 22 April 1989. (AP/Sadayuki Mikami)
Seorang pemimpin mahasiswa berusaha menenangkan kerumunan mahasiswa/i Beijing University yang berkumpul di depan markas besar Partai Komunis China setelah berdemonstrasi di Alun-alun Tiananmen di Beijing, 19 April 1989. (AP/Mark Avery)