Taiwan memulai uji coba penembakan misil selama dua hari pada Senin (3/7), menjelang latihan militer tahunan terbesarnya. Uji coba itu berlangsung saat pulau itu meningkatkan persiapannya menghadapi China yang semakin agresif.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan Sun Li-fang mengatakan, “Latihan hari ini khususnya dikombinasikan dengan penembakan rudal. Tujuannya adalah memperkuat operasi pertahanan Taiwan dan melatih dengan cara tempur aktual, agar tentara kita memiliki kepercayaan diri dan kemampuan lebih besar untuk memenuhi tanggung jawab membela negara.”
Sekitar 23 juta orang Taiwan hidup di bawah ancaman invasi konstan oleh Beijing, yang memandang demokrasi yang berpemerintahan sendiri itu sebagai bagian dari wilayahnya yang akan direbut suatu hari nanti.
Uji misil di daerah Pingtung itu terjadi ketika hubungan antara Taipei dan Beijing semakin tegang, dengan China melakukan dua latihan militer besar di sekitar pulau itu dalam setahun terakhir.
BACA JUGA: China Kecam AS dan Taiwan Terkait Hubungan MiliterYang terbaru adalah pada bulan April, ketika Beijing menyimulasikan serangan yang menarget Taiwan dan pengepungan pulau itu. Pada saat itu, media pemerintah juga melaporkan lusinan pesawat tempur China melakukan "blokade udara".
Latihan perang itu merupakan tanggapan atas pertemuan Presiden Tsai Ing-wen dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy pada awal bulan itu.
Uji coba rudal pada Senin dan Selasa dilakukan dengan latar belakang manuver udara dan laut oleh Beijing di dalam dan sekitar Selat Taiwan -- jalur selebar 180 kilometer antara pulau itu dan daratan China.
Bulan lalu, delapan pesawat tempur China mendekati zona laut Taiwan yang bersebelahan -- atau jalur laut di dalam jarak 44 kilometer dari pantainya.
BACA JUGA: Taiwan Laporkan Kapal Induk China Berlayar Melalui Selat Taiwan
Pada bulan Mei, kapal induk China Shandong berlayar melalui Selat Taiwan -- sebuah aksi pelayaran yang jarang terjadi.
Hubungan juga memburuk di bidang diplomatik. Sejak terpilihnya Tsai Ing-wen, yang menolak klaim China atas Taiwan, Beijing menolak berbicara dengan pemerintahnya.
Pekan lalu, departemen imigrasi Taiwan mengumumkan telah menolak permohonan sejumlah pejabat pariwisata China untuk mengunjungi pulau itu untuk menghadiri pameran perjalanan internasional yang akan diselenggarakan pada pertengahan Juli.
Mengutip "situasi lintas selat secara keseluruhan", badan imigrasi Taiwan meragukan "keharusan” partisipasi para pejabat pariwisata China dalam acara itu. Hanya para operator pariwisata China yang mendapat persetujuan visa. [ab/uh]