Taj Mahal India Dibuka Kembali Setelah Tutup 6 Bulan

Beberapa wisatawan mengunjungi monumen Taj Mahal di Agra, India saat dibuka kembali untuk umum, Senin (21/9).

Monumen Taj Mahal India yang ikonik dibuka kembali Senin (21/9) setelah penutupan terlama. Pembukaan bangunan abad ke-17 itu dilakukan, meskipun negara itu sedang bergulat menghadapi terus bertambahnya kasus virus corona.

Dibukanya kembali monumen bermarmer putih yang terkenal di kota Agra setelah tutup enam bulan itu merupakan tanda bahwa negara kedua yang terkena dampak Covid-19 paling buruk di dunia itu, secara perlahan-lahan akan mulai melonggarkan pembatasan, untuk menggairahkan kembali perekonomian dan memulihkan mata pencaharian yang hilang, kata para pengamat.

Antrian yang biasanya sangat panjang di Taj Mahal, tidak terlihat. Seorang pengunjung dari Taiwan dan sebuah keluarga dari New Delhi termasuk yang pertama kali memasuki monumen yang telah disanitasi sebelum dibuka, menurut para pejabat.

BACA JUGA: Infeksi Virus Corona di India Melonjak Menjadi 5,4 Juta

Hanya 5.000 pengunjung akan diperbolehkan masuk setiap hari, dengan protokol kesehatan terkait pandemi.

"Masker wajib dikenakan untuk memasuki monumen dan semua tiket harus dibeli secara daring. Loket tiket tidak akan dibuka," menurut Vasant Kumar Swarnkar, seorang pejabat Survei Arkeologi India di Agra.

Foto ramai-ramai, yang sering dilakukan pengunjung di halaman Taj Mahal, tidak akan diperbolehkan untuk menjamin agar peraturan jaga jarak dipatuhi, kata pihak berwenang.

Pandemi memicu penutupan Taj Mahal terlama dalam sejarah. Monumen itu pernah ditutup sebentar semasa Perang Dunia II, pada 1971 ketika India dan Pakistan berperang, dan pada 1978 ketika kota Agra banjir. [vm/lt]