Misinya sederhana. Di negara yang berada dalam kondisi terpecah tajam dan akan melangsungkan pemungutan suara November nanti, kelompok “No Labels” sedianya akan mencalonkan yang mereka sebut sebagai calon “persatuan,” satu dari Partai Republik dan satu dari Partai Demokrat.
Salah seorang Ketua “No Labels” Ben Chavis mengatakan, “Saat ini semakin banyak warga Amerika, mungkin mayoritas, yang merasa tidak dilibatkan dalam proses politik. Mereka merasa ditinggalkan oleh kedua partai besar itu – Republik dan Demokrat.”
“No Labels” berharap kehadiran calon baru akan menarik pemilih yang bosan dengan Joe Biden dan Donald Trump.
John Sulkowski, seorang pemilih di negara bagian South Carolina, mengatakan, “Saya benar-benar tidak ingin melihat salah satu dari mereka ada di Gedung Putih tahun depan.”
Uang bukan masalah. “No Labels” mengklaim telah mengumpulkan 60 juta dolar. Masalahnya adalah siapa yang akan maju bertarung.
BACA JUGA: Trump dan Partai Republik Kecam 'Serangan' Biden terhadap Agama KristenKehadiran calon dari pihak ketiga ini ditentang oleh Senator Partai Demokrat Joe Manchin yang dikenal moderat. Mantan Gubernur Larry Hogan dari Partai Republik – yang juga sempat ada di kepemimpinan kelompok “No Labels” – meninggalkan kelompok itu Desember lalu untuk maju ke Senat. Mantan kandidat calon presiden Partai Republik Nikki Haley juga menolak gagasan tersebut.
“No Labels” akhirnya Kamis lalu (4/4) meninggalkan gagasannya tentang calon ketiga.
Kini hanya ada sedikit pilihan lain. Yang paling dikenal adalah Robert F. Kennedy Jr., yang bertarung sebagai seorang independen. Ia diproyeksikan dapat menarik suara pemilih dari Partai Republik dan Partai Demokrat.
“Tujuan saya adalah mengurangi perolehan suara keduanya.”
Margie Lynch, pemilih dari negara bagian Pennsylvania yang mendukung Robert mengatakan, “Kami mengharapkan perubahan. Seluruh soal Trump/Biden, kami sudah muak. Kami siap dengan sesuatu yang baru.”
Seorang penulis buku, Marianne Williamson, yang bertarung dari Partai Demokrat mengatakan, “Kami semua ada di sini, yaaa setidaknya sebagian dari kami… Karena kami kecewa dengan negara ini. Kami khawatir.”
Sophie Ahmed, warga Virginia yang memberikan suara bagi Marianne mengatakan, “Jika ditanya apakah ia punya kesempatan menang? Tentu tidak! Tapi saya ingin setidaknya membuat suara saya didengar Partai Demokrat bahwa ada sebagian dari kami yang benar-benar tidak antusias dengan pilihan mereka.”
Your browser doesn’t support HTML5
Ada juga aktivis Cornel West yang mencalonkan diri sebagai kandidat capres.
“Siapa yang kita kenal, yang cukup mengenal orang-orang itu, yang berani menyampaikan kebenaran…”
Tetapi pemilih di Amerika cenderung memilih orang yang sudah dikenal dan partai-partai besar. Jadi, itu berarti keduanya – Biden dan Trump – lagi. Seorang presiden saat ini dan seorang mantan presiden yang akan mengulangi pertarungan mereka empat tahun lalu.
Seorang pemilih di South Carolina, Valerie Burnett, mengatakan, "Ini adalah pilihan yang lebih baik dari dua calon yang buruk, dan terkadang saya bergumul dengan hal itu. Kadang-kadang saya berpikir mungkin saya tidak perlu repot-repot memilih."
Kedua unggulan kandidat calon presiden memiliki waktu enam bulan untuk mengubah pandangan mereka, dan tentunya pandangan orang-orang seperti Valerie Burnett. [em/ka]