Tak Ada yang Selamat dalam Kecelakaan Pesawat China Eastern

  • Associated Press

Sejumlah petugas SAR di lokasi jatuhnya pesawat China Eastern.

Pihak berwenang China pada Sabtu (26/3) secara resmi mengkonfirmasi bahwa tidak ada penumpang yang selamat dalam kecelakaan pesawat China Eastern 737-800 yang membawa 132 penumpang dan awak pesawat awal pekan ini.

Pengumuman oleh seorang pejabat Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) dalam konferensi pers pada Sabtu malam, yang disusul mengheningkan cipta sejenak.

Media pemerintah China melaporkan tim penyelidik telah mengidentifikasi 120 korban lewat analisis DNA.

Pesawat nahas itu lepas landas dari Kota Kunming di barat daya China pada Senin (21/3). Ketika sedang terbang pada ketinggian 8.800 meter, pesawat tiba-tiba menukik ke daerah pegunungan, beberapa saat sebelum mendarat di bandara Guangzhou, ibu kota provinsi dan pusat manufaktur di dekat Hong Kong, di pantai tenggara China.

Dengan menggunakan ekskavator, tim penyelidik pada Sabtu (26/3) menggali lokasi kecelakaan untuk mencari puing-puing reruntuhan pesawat, menemukan mayat korban dan kotak hitam kedua. Piranti yang merekam suara pilot di kokpit telah ditemukan pada Rabu (23/3), tetapi perekam data penerbangan masih terus dicari.

Penyebab jatuhnya pesawat masih menjadi misteri. Menara pengawas berupaya menghubungi pilot beberapa kali setelah melihat ketinggian pesawat turun tajam, tetapi tidak mendapat jawaban. Pihak berwenang mengatakan tim investigasi forensik dan kriminal telah mengumumkan identitas 114 penumpang dan enam awak pesawat.

China Eastern, salah satu dari empat maskapai penerbangan besar China, dan anak-anak perusahaannya, telah melarang terbang 223 pesawat 737-800 milik mereka. Maskapai itu mengatakan larangan itu merupakan langkah berjaga-jaga, bukan isyarat adanya sesuatu yang salah dengan jenis pesawat terbang itu. [em/ft]