Kelompok militan Taliban bentrok dengan pasukan pemerintah, Kamis (27/8), di Bagram, provinsi Parwan, menewaskan empat warga sipil.
Sejumlah pejabat mengatakan, bentrokan itu berlangsung sementara provinsi tersebut masih melangsungkan usaha pertolongan terhadap korban banjir bandang. Lebih dari 150 orang tewas akibat banjir yang dipicu hujan lebat itu.
Taliban belum menyatakan apapun terkait bentrokan baru itu. Bentrokan tersebut berlangsung sementara harapan untuk terselenggaranya perundingan antara pemerintah Afghanistan dan kelompok pemberontak itu, mulai pekan depan, meningkat.
Sebuah tim politik Taliban tiba di Pakistan, awal pekan ini, dalam usaha mewujudkan perundingan antara pihak-pihak dalam negeri di Afghanistan dengan bantuan para pemimpin Pakistan.
Perundingan yang digagaskan dalam kesepakatan perdamaian AS-Taliban Februari lalu itu seharusnya sudah lama berlangsung, namun sempat tertunda beberapa kali karena berbagai hal yang membuat frustasi Washington.
BACA JUGA: Sedikitnya 70 Tewas Akibat Banjir di AfghanistanTerkait musibah banjir, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam sebuah pernyataannya, memerintahkan agar bantuan dikirim ke Parwan dan sejumlah provinsi lain, sementara menyatakan turut bela sungkawa ke keluarga-keluarga korban.
Ahmad Tameem Azimi, juru bicara Kementerian Penanggulangan Bencana, mengatakan, banjir memblokir jalan-jalan besar di provinsi-provinsi di wilayah timur dan utara negara itu. Ia juga melaporkan, ratusan rumah hancur di provinsi-provinsi tersebut dan ribuan orang terpaksa mengungsi.
Musim panas sering mendatangkan hujan lebat di wilayah utara dan timur Afghanistan. Banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi itu menewaskan ratusan orang setiap tahunnya. [ab/uh]