Taliban telah memberlakukan lebih banyak lagi pembatasan pada pendidikan anak perempuan di Afghanistan ketika kelompok itu melarang para calon mahasiswi memilih jurusan tertentu dalam ujian masuk universitas nasional negara itu pada tahun ini.
Formulir yang diberikan kepada calon mahasiswi dalam ujian, yang diperoleh VOA Afghanistan Service, menunjukkan bahwa mahasiswi tidak bisa memilih jurusan teknik sipil, jurnalistik, kedokteran hewan, pertanian, dan geologi dalam ujian tahun ini yang diadakan pada awal bulan ini.
BACA JUGA: AS Berlakukan Lebih Banyak Sanksi pada Taliban Atas Perlakuannya terhadap Perempuan“Saya ingin menekuni jurnalisme dan ingin mengambil (jurusan itu), tapi itu tidak termasuk dalam pilihan,” kata Haseena Ahmadi, 19, yang mengikuti ujian masuk universitas tahun ini di provinsi Herat barat.
Ahmadi menambahkan bahwa menghilangkan jurusan adalah "taktik" yang digunakan oleh Taliban untuk menghentikan perempuan mencari pendidikan tinggi.
Taliban, yang merebut kekuasaan tahun lalu, melarang pendidikan menengah bagi anak perempuan di negara itu, tetapi mahasiswa perempuan diizinkan kembali ke universitas dan melanjutkan studinya di kelas yang dipisahkan berdasarkan gender.
Menurut organisasi Save the Children, 80 persen siswi sekolah menengah di Afghanistan tidak diizinkan bersekolah.
“Mayoritas siswi sekolah menengah — sekitar 850.000 dari 1,1 juta — tidak bersekolah,” ungkap laporan itu.
PBB menyebut larangan Taliban pada pendidikan menengah "memalukan" dan meminta kelompok itu agar membuka kembali sekolah perempuan.
BACA JUGA: Taliban Buka Kembali Sekolah Coding untuk Remaja Perempuan AfghanistanAbdul Qadir Khamosh, kepala ujian universitas Taliban, mengakui bahwa beberapa jurusan tidak termasuk dalam pilihan bagi calon mahasiswi.
Dalam sebuah wawancara dengan BBC divisi bahasa Pashto, Khamosh mengklaim bahwa "di sejumlah wilayah, para siswa perempuan tidak menunjukkan ketertarikan pada jurusan-jurusan (yang dihilangkan itu), sehingga keputusan tersebut lalu diambil."[my/rs]