Taliban Afghanistan menyatakan tanggal 15 Agustus sebagai hari "kemenangan" melawan Amerika Serikat dan mengumumkan hari libur umum, pada hari Selasa (15/8), untuk menandai dua tahun mereka kembali berkuasa di Kabul.
Ketika itu Taliban merebut ibu kota Afganistan pada 15 Agustus 2021, setelah menduduki bagian lain negara Asia Selatan yang dilanda perang tersebut. Pada waktu itu, pasukan NATO pimpinan AS yang tersisa, mundur, mengakhiri keterlibatan mereka selama 20 tahun dalam perang di Afghanistan.
"Selasa adalah hari kemenangan jihad (perang suci) rakyat Afghanistan di bawah kepemimpinan Emirat Islam melawan Amerika dan sekutunya," kata pengumuman Kementerian Tenaga Kerja dan Sosial.
BACA JUGA: AS Serukan Kelompok-Kelompok di Afghanistan agar Menahan Diri dari KekerasanPemerintah Taliban mengandalkan penerapan ketat atas hukum Islam atau Syariah untuk memerintah negara Asia Selatan yang dilanda kemiskinan itu. Belum ada negara asing yang memberi pengakuan resmi kepada otoritas de facto Afghanistan. Otoritas itu membatasi sebagian besar akses bagi perempuan untuk bekerja, dan larangan pendidikan untuk anak-anak perempuan, serta masalah hak asasi manusia lainnya.
“Sudah waktunya bagi AS dan negara lain untuk secara resmi mengakui pemerintah kami, karena itu adalah hak rakyat Afghanistan, dan menahannya bukanlah langkah positif,” kata Zabihullah Mujahid kepada VOA dalam wawancara menjelang perayaan hari Selasa.
PBB menunda pengakuan internasional terhadap pemerintah Taliban tanpa batas waktu. [ps/ka]