Otoritas de facto Taliban di Afghanistan menyajikan daftar pencapaian yang mengesankan dalam perang melawan narkotika sekitar setahun setelah pemimpin tertinggi mereka yang tertutup, Hibatullah Akhundzada, melarang produksi narkoba.
Untuk melaksanakan dekrit Akhundzada, pasukan Taliban telah melakukan 5.799 operasi kontra-narkotika, menangkap 6.781 pengedar narkoba, menyita 1.799 ton narkoba, dan membongkar 585 laboratorium produksi heroin, menurut pejabat Taliban.
Klaim rezim itu didukung oleh pengamat independen.
“Seperti halnya pencapaian mereka selama 2000-2001, ketika mereka sebelumnya berkuasa, Taliban secara efektif telah melarang penanaman opium, mengakibatkan penurunan besar-besaran di bidang budidaya opium pada tahun 2023,” kata William Byrd, seorang peneliti senior di Institut Perdamaian Negara Amerika Serikat (AS), atau USIP, dalam jawaban tertulis kepada VOA.
Citra satelit yang digunakan oleh sebuah organisasi Inggris mengukuhkan pengurangan yang signifikan dalam budidaya opium di seluruh Afghanistan tahun ini.
Di Provinsi Helmand, di Afghanistan selatan yang menghasilkan separuh lebih produksi obat-obatan terlarang negara itu, penanaman opium turun dari 129 ribu hektar pada 2022, menjadi hanya 740 hektar pada 2023. [my/ft]
Forum