Taliban Persiapkan Kepemimpinan Transisi

Foto pemimpin Taliban, Mullah Mansur saat melewati pemeriksaan imigrasi di perbatasan Pakistan-Iran- Afghanistan, sekitar 5 jam sebelum tewas akibat serangan pesawat nir awak AS (foto: dok).

Para pemimpin pemberontak Taliban dilaporkan sedang mempersiapkan transisi kepemimpinan, di tengah berita tewasnya pemimpin mereka, Mullah Mansur, akibat serangan pesawat nir awak AS.

Walaupun Taliban Afghanistan masih belum secara resmi mengukuhkan atau menyangkal kematian pemimpin mereka, Mullah Mansur, dalam serangan pesawat nir awak Amerika, para pemimpin pemberontak itu tampaknya mempersiapkan transisi kepemimpinan.

Dalam pernyataan berbahasa Pashto yang dirilis ke media pro-Taliban, seorang anggota senior kelompok yang disebut Rahbari Shura, atau dewan pimpinan, telah mendesak pejuang Taliban agar “tidak memperhatikan dan tidak menarik kesimpulan sendiri” tentang nasib Mansoor setelah muncul laporan-laporan yang “diciptakan sendiri” (oleh musuh-musuh Taliban).

Dalam pernyataan itu, seorang anggota dewan yang tidak disebutkan namanya menunjuk pada apa yang dikatakannya “pengorbanan besar” oleh Taliban dan menambahkan bahwa gerakan itu tidak akan membiarkan musuh memecah belah mereka.

Seorang pejabat Taliban lainnya, yang dikutip dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa gerakan itu tidak akan “melemah dan berkurang semangatnya” bahkan jika berita kematian pemimpinnya itu akurat.

Kelompok ini, tegasnya, tidak bergantung pada individu dan mampu dengan cepat mengisi kekosongan kepemimpinan. Ia menegaskan bahwa kematian Mansoor, jika benar, hanya akan meningkatkan jajaran Taliban dan menciptakan tantangan keamanan lebih besar bagi Amerika dan rezim Kabul.

Komandan pasukan NATO di Afghanistan, Jenderal John Nicholson hari Selasa menegaskan bahwa Mansoor menghalangi upaya perdamaian dan rekonsiliasi.

“Dua hari yang lalu kami membunuh Mullah Mansour karena ia menghalangi perdamaian,” kata jenderal Amerika itu ketika berbicara di kota Kandahar, Afghanistan selatan yang berbatasan dengan Pakistan. [lt]