Media pemerintah melaporkan sebelas orang tewas setelah tanah longsor menghantam sebuah rumah di bagian tenggara China, Minggu (28/7), ketika hujan lebat akibat badai tropis mengguyur wilayah tersebut.
Di wilayah lain di China, seorang pengantar barang yang mengendarai skuter tewas pada Sabtu (27/7) akibat tertimpa pohon yang tumbang di Shanghai, tampaknya karena angin kencang terkait badai tersebut, menurut situs berita digital, The Paper.
Kematian tersebut adalah yang pertama di China yang tampaknya terkait dengan Topan Gaemi, yang melemah menjadi badai tropis setelah menghantam daratan pada Kamis (25/7). Sebelum mencapai China, topan tersebut memperparah hujan monsun di Filipina, hingga menyebabkan sedikitnya 34 orang tewas, dan melanda pulau Taiwan. Menurut pihak berwenang di Taiwan, Sabtu (27/7), jumlah korban tewas meningkat menjadi 10 orang.
Tanah longsor menimpa rumah tersebut sekitar pukul 08.00 di Desa Yuelin, yang berada di bawah yurisdiksi Kota Hengyang, di Provinsi Hunan, kata lembaga penyiaran pemerintah CCTV dalam serangkaian laporan online.
Laporan sebelumnya menyebutkan 18 orang terjebak tanah longsor, dan enam orang terluka berhasil diselamatkan. Tidak jelas dalam laporan terbaru apakah satu orang lainnya masih hilang. Laporan tersebut tidak menyebutkan siapa yang tinggal di rumah tersebut, yang disewa untuk tempat tinggal sementara.
Belum ada informasi apakah korban luka-luka mengalami cedera serius.
Laporan menyebutkan tanah longsor dipicu oleh air yang mengalir menuruni pegunungan akibat hujan lebat. Mereka tidak menyebut nama Gaemi namun Administrasi Meteorologi China mengatakan bahwa hujan yang terkait dengan badai tropis melanda bagian tenggara Provinsi Hunan pada Sabtu.
Di Shanghai, foto yang diunggah oleh The Paper menunjukkan skuter pengantar barang sebagian besar ditutupi oleh dahan rindang di satu sisinya, di dekat batang pohon tandus yang masih berdiri. Dikatakan bahwa angin yang berhubungan dengan badai diduga menjadi penyebabnya, dan penyelidikan terus berlanjut. [ft]