“Tentu saja saya tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun. Apakah organisasi ATP [Asosiasi Tenis Profesional] seharusnya membuat kebijakan tentang ini? Ya, kenapa tidak?” demikian ujar Novak Djokovic, mendukung gagasan perlunya kebijakan anti-KDRT (kekerasan dalam rumah tangga) pasca tuduhan terhadap petenis Jerman Alexander Zverev.
Alexander Zverev menyerah kalah atas Djokovic dengan skor 6-3, 7-6 pada turnamen akhir tahun Nitto ATP Finals hari Jumat (20/11). Kemenangan ini membuat petenis nomor satu dunia, Djokovic, lolos ke pertandingan semifinal melawan juara Amerika Terbuka Dominic Thiem Sabtu ini (21/11).
Zverev hari Jumat bertanding di bawah bayang-bayang klaim pelecehan yang disampaikan oleh mantan pacarnya, Olga Sharypova.
“Saya mendengar apa yang terjadi, tapi kita tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Maksud saya, kita harus mencari tahu dengan jelas. Saya sudah mengenal Sascha [nama lain Zverev] sejak lama, sejak ia masih sangat muda. Saya selalu memiliki hubungan yang baik dengannya. Ia laki-laki yang sangat baik. Saya sangat menghormatinya dan keluarganya. Saya seusia dan berasal dari generasi yang sama dengan abangnya, Mischa (Zverev)," ungkap Djokovic.
Ia menambahkan, "Jadi saya (merasa) sedih mendengar dan mengetahui ia mengalami kasus ini. Sekali lagi saya tidak tahu apa yang terjadi. Tapi tentu saja saya tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun. Apakah ATP harus membuat kebijakan tentang KDRT? Ya, mengapa tidak? Mungkin ini memang sudah harus dibuat.” [em/pp]