Warga Perancis akan segera mendapatkan kondom secara gratis apabila membeli merek kondom tertentu yang diresepkan dokter.
Pemerintah Perancis, Selasa (27/11), mengumumkan akan mengambil langkah yang tidak biasa untuk menanggulangi penyebaran HIV dan penyakit-penyakit menular seksual lainnya, yaitu konsumen bisa mendapatkan pengembalian uang apabila membeli kondom merek tertentu yang diresepkan dokter atau bidan, kantor berita AFP melaporkan.
Kebijakan tersebut diumumkan sebelum Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada Sabtu. 1 Desember dan berlaku untuk pembelian kondom merk Eden buatan Perancis yang dibeli melalui resep dokter atau bidan.
Kondom Eden diproduksi oleh Majorelle Laboratories dan hanya dijual di apotek-apotek. Kondom merek Eden dijual seharga 2,60 Euro ($2,95) per kotak berisi 12 buah kondom, jauh lebih murah dibanding kondom-kondom merk ternama, seperti Durex atau Manix.
Merek-merek ini adalah yang pertama disetujui untuk mendapat penggantian dari otoritas kesehatan nasional Perancis. Negara itu menjadi satu dari sedikit negara di Eropa yang mengambil tindakan demikian.
Dalam sebuah pernyataannya, produsen kondom tersebut menyambut pengumuman kebijakan tersebut sebagai “mengirim sinyal kuat bahwa kondom bukan alat bantu seksual, tetapi alat pencegah yang nyata dan tidak tergantikan” dalam upaya penanggulangan infeksi menular seksual.
Pada Juli, sebuah studi yang dilaksanakan oleh departemen kesehatan menunjukkan kasus-kasus chlamydia dan gonococcus – dua bakteri yang lazim dijumpai dalam kasus infeksi menular seksual – jumlahnya meningkat tiga kali lipat di Perancis antara 2012 dan 2016. Warga berusia 15-24 tahun adalah kelompok usia yang paling terpengaruh oleh kasus infeksi menular seksual.
Studi tersebut mengindikasikan peningkatan jumlah kasus infeksi bakteri tersebut disebabkan hubungan seksual “dengan jumlah pasangan yang berbeda-beda yang semakin meningkat ditambah dengan penggunaan kondom yang tidak sistematis.”
Saat ditanya mengapa merek mereka yang dipilih, seorang juru bicara untuk Majorelle, perusahaan yang didirikan pada 2012 dengan tujuan untuk mengurangi ketimpangan dalam akses produk-produk kesehatan, mengatakan: “Kami pihak pertama yang mengajukan permohonan untuk persetujuan.” [ww/fw]