Iran mengklaim pada Selasa (6/6) bahwa mereka telah menciptakan rudal hipersonik yang mampu melakukan perjalanan dengan kecepatan 15 kali kecepatan suara.
Pengumuman itu muncul saat ketegangan tetap tinggi dengan Amerika Serikat terkait program nuklir Teheran.
Televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa misil itu - disebut Fattah, atau "Penakluk" dalam bahasa Farsi - memiliki jangkauan hingga 1.400 kilometer.
Laporan tersebut juga mengklaim bahwa rudal tersebut dapat melewati sistem pertahanan rudal regional manapun, meskipun tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Televisi pemerintah Iran menyiarkan apa yang tampak sebagai model rudal yang diluncurkan oleh Garda Revolusi Iran, sebuah organisasi paramiliter garis keras di Republik Islam itu, di hadapan Presiden Ebrahim Raisi. Garda itu sudah memiliki banyak sekali rudal balistik.
BACA JUGA: Iran Klaim telah Kembangkan Rudal Jelajah Jarak JauhPada bulan November, Jenderal Amir Ali Hajizadeh dari Garda Revolusi mengklaim bahwa Iran telah menciptakan rudal hipersonik, tanpa memberikan bukti untuk mendukungnya.
Klaim itu muncul selama protes nasional setelah kematian Mahsa Amini yang berusia 22 tahun pada September setelah penangkapannya oleh polisi moralitas negara itu.
Senjata hipersonik, yang terbang dengan kecepatan melebihi Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, dapat menimbulkan tantangan penting bagi berbagai sistem pertahanan rudal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.
China diyakini mengembangkan senjata itu, seperti halnya Amerika. Rusia mengklaim sudah mengerahkan senjata itu dan menggunakannya di medan perang di Ukraina. [ab/uh]