Jutaan telur yang tercemar bahan kimia fipronil yang diekspor ke 15 negara Uni Eropa dan Hong Kong telah ditarik dari toko-toko dan supermarket yang menjualnya.
Kantor berita AFP melaporkan bahwa fipronil adalah bahan kimia yang banyak dipakai untuk membunuh kutu-kutu pada anjing dan kucing dan juga diketahui efektif dalam membunuh apa yang disebut parasit merah pada ayam.
Bahan itu dilarang digunakan di negara-negara Uni Eropa untuk mengobati hewan yang akan dijadikan makanan manusia termasuk ayam.
Organisasi Kesehatan Sedunia WHO mengatakan fipronil dalam jumlah besar bisa berbahaya bagi ginjal, liver atau hati dan kelenjar tiroid pada manusia.
Peraturan Uni Eropa mengatakan telur ayam yang mengandung lima per seratus miligram fipronil per kilogram harus ditarik dari pasar, walaupun tidak ada bahaya serius terhadap kesehatan manusia. Tapi kandungan 72 per seratus mg per kilogram dinyatakan bisa mengakibatkan risiko kesehatan yang akut dan karenanya tidak boleh dimakan.
Telur-telur itu diimpor dari empat negara: Belgia, Belanda, Jerman dan Perancis. Peternakan ayam di empat negara itu dimana bahan kimia terlarang tadi digunakan telah diperintahkan tutup.
Para penyelidik dari Belanda dan Belgia hari Kamis (10/8) melancarkan razia di Belanda dan Belgia dan menangkap dua orang dari perusahaan Belanda yang bernama Chickfriend yang menggunakan bahan pembunuh kutu ayam itu. [ii]