Militer Brazil mengatakan seorang tentara Brazil menjadi yang korban tewas ketiga akibat luka yang diderita dalam baku tembak dengan tersangka pengedar narkoba di daerah kumuh di Rio de Janeiro.
Sekurangnya lima warga sipil dan dua tentara lainnya tewas sejak militer melancarkan serangan terkoordinasi di daerah-daerah yang dilanda kekerasan di utara kota itu, Senin (20/8).
Sekitar enam bulan yang lalu, Presiden Michel Temer mengumumkan langkah-langkah darurat yang memberi wewenang kepada militer untuk mengambil komando pasukan polisi di negara bagian Rio de Janeiro, di mana geng-geng narkoba dan milisi yang berperang memicu peningkatan tajam dalam kekerasan.
Operasi gabungan tentara dan polisi itu melibatkan lebih dari 4.000 tentara, polisi, serta kendaraan lapis baja dan pesawat udara.
Sejak operasi dimulai, tingkat pembunuhan serta penembakan polisi meningkat, memicu kecaman terhadap penggunaan strategi militer itu serta kurangnya transparansi dan tujuan-tujuan yang tidak jelas.
Kelompok-kelompok HAM mengecam operasi itu, dengan mengatakan secara tidak proporsional berdampak pada warga terutama warga kulit hitam, di lingkungan yang miskin.[my]