Tentara Sudan Selatan dan Pemberontak Perebutkan Ibukota Nil Utara

Tentara Sudan Selatan siaga di atas kendaraan militer di ibukota Juba (20/12).

Tentara dan pemberontak Sudan Selatan bertempur memperebutkan kontrol atas Malakal, ibukota negara bagian Nil Utara yang merupakan penghasil minyak.
Bentrokan di dalam kota mulai terjadi hari Selasa dan meningkat lagi hari Rabu (25/12), dengan pasukan pemerintah mengakui bahwa tentara belum menguasai sepenuhnya kota itu.

Selasa petang, Dewan Keamanan PBB melalui pemungutan suara memutuskan untuk mengirim 5.500 tentara perdamaian tambahan ke Sudan Selatan, di mana seorang pejabat PBB mengatakan ribuan orang mungkin telah tewas dalam pertempuran selama delapan hari terakhir ini.

Menurut para saksi mata, banyak orang yang menjadi sasaran kekerasan adalah dari suku Dinka atau Nuer. Dalam pesan malam Natal, presiden Sudan Salva Kiir menyerukan agar warga menghentikan kekerasan antar golongan.

Sementara itu misi PBB di Sudan Selatan membantah laporan bahwa sebuah kuburan masal ditemukan di Bentiu, ibu kota negara bagian Unity yang dikuasai pemberontak.