Belgia mengirim Mohamed Abrini, tersangka pemboman di bandara ke Perancis, untuk dihadapkan ke peradilan sehubungan dengan serangan teroris yang mematikan tahun 2015 di Paris.
Abrini diserahkan ke Perancis selama sehari untuk dikenakan dakwaan dalam serangan bersenjata dan bom terkoordinasi yang menewaskan 130 orang dan melukai ratusan lainnya pada 13 November 2015.
Dua hari sebelum serangan di ibukota Perancis itu, kamera pengintai menunjukkan Abrini di sebuah pompa bensin di jalan raya ke Paris, bersama Salah Abdesalam, yang diyakini menjadi satu-satunya pelaku yang selamat dalam serangan di Paris itu.
Abdeslam melarikan diri dan ditangkap di Belgia tanggal 18 Maret 2016, empat hari sebelum pembom bunuh diri menyerang bandara Brussels dan stasiun metro Maelbrook, menewaskan 32 orang dan melukai banyak lainnya.
Pada hari terjadinya serangan Brussels, Abrini terlihat di kamera keamanan berjalan di bandara, memakai topi. Pihak berwenang mengatakan dia melarikan diri tanpa meledakkan bom di kopernya. Dia ditangkap pada bulan April.
Jaksa Belgia mengatakan, bukti menunjukkan para penyerang di Brussels ingin menyerang Perancis lagi, tapi kemudian mengalihkan sasaran ke ibukota Belgia sewaktu penyelidikan di Paris semakin intensif.
Kelompok ekstremis ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di kota Paris dan Brussels. [ps/jm]