Tersangka Frazier Glenn Cross yang berusia 73 tahun, telah lama dikenal sebagai pendukung supremasi kulit putih dan anggota Ku Klux Klan.
Lelaki yang ditangkap berkaitan dengan penembakan membabi buta di luar dua pusat komunitas Yahudi di negara bagian Kansas akan hadir di pengadilan hari Selasa (15/4) atas tuduhan pembunuhan yang direncanakan.
Tersangka, Frazier Glenn Cross yang berusia 73 tahun, telah lama dikenal sebagai pendukung supremasi kulit putih dan anggota Ku Klux Klan.
Menurut pihak berwenang, pembunuhan terhadap tiga orang di luar sebuah pusat komunitas Yahudi dan kompleks pensiunan Yahudi itu akan dituntut sebagai kejahatan kebencian.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder meminta Kongres agar mengabulkan 15 juta dolar dana untuk melatih polisi guna menangani orang-orang yang terlibat aktif dalam pembunuhan dengan menggunakan senjata api.
Departemen Kehakiman menyatakan Holder mengajukan permohonan itu tidak lama setelah insiden Kansas dan penembakan pada 2 April lalu di pangkalan militer Fort Hood di Texas, yang menewaskan empat orang.
Tersangka, Frazier Glenn Cross yang berusia 73 tahun, telah lama dikenal sebagai pendukung supremasi kulit putih dan anggota Ku Klux Klan.
Menurut pihak berwenang, pembunuhan terhadap tiga orang di luar sebuah pusat komunitas Yahudi dan kompleks pensiunan Yahudi itu akan dituntut sebagai kejahatan kebencian.
Jaksa Agung Amerika Eric Holder meminta Kongres agar mengabulkan 15 juta dolar dana untuk melatih polisi guna menangani orang-orang yang terlibat aktif dalam pembunuhan dengan menggunakan senjata api.
Departemen Kehakiman menyatakan Holder mengajukan permohonan itu tidak lama setelah insiden Kansas dan penembakan pada 2 April lalu di pangkalan militer Fort Hood di Texas, yang menewaskan empat orang.