Tingkat kejahatan terhadap turis dan kasus kematian turis yang tinggi membuat pemerintah Thailand didesak meningkatkan keselamatan orang asing.
PHUKET —
Dari mulai penipuan jet ski sampai perampokan, kekerasan bahkan pemerasan oleh polisi, bagi jutaan turis yang mengunjungi Thailan setiap tahun, negara kerajaan itu tidak selalu menepati reputasinya sebagai “Negeri Senyuman.”
Menyusul banyaknya keluhan yang datang, pemerintah banyak negara mendesak Thailand untuk meningkatkan upaya melindungi keselamatan orang asing yang mengunjungi negara itu.
Pantai berlimpah sinar matahari, kuil-kuil yang damai dan kehidupan malam yang sensual telah lama menjadi magnet untuk para turis dari seluruh dunia, tapi bagi sejumlah orang Thailand tidak lagi seperti surga.
Minuman para turis di bar banyak yang diisi obat untuk membuat mereka pingsan dan bangun dalam keadaan sudah dirampok.
“Banyak yang mengalaminya. Dua tahun lalu, misalnya, dua warga Italia muncul dari semak-semak. Mereka tidak ingat apa-apa selama tiga hari. Uang dan pakaian mereka dicuri sampai mereka hanya mengenakan pakaian dalam,” ujar Wal Brown, tenaga sukarela asal Australia yang membantu patroli polisi Thailand di Phuket.
Para pengunjung diminta berhati-hati terhadap klub-klub penari bugil yang menjual bir dengan harga sampai US$50 per kaleng dan para pelayan serta pemilik yang agresif dan suka menyerang jika pengunjung menolak membayar harga yang tinggi itu.
Kecelakaan lalu lintas dan insiden tenggelam merupakan sebab luka yang umum di antara turis di Thailan, tempat standar keselamatan umumnya rendah. Pencopetan dan perampokan juga umum terjadi di Phuket, terutama bagi turis yang mengendarai sepeda motor.
“Seorang gadis Perancis bersembunyi di semak-semak selama tiga jam. Ada lagi perempuan Swedia yang bersembunyi sampai fajar tiba. Mereka mengendarai sepeda motor dan dihentikan oleh orang-orang yang membawa kapak, obeng dan senjata lainnya,” ujar Brown.
Seorang perempuan Australia berusia 59 tahun tewas pada Juni 2012 saat berupaya menghentikan pencopet di Phuket. Dua orang Thailand kemudian dihukum penjara seumur hidup karenanya.
Bulan ini di Bangkok, seorang pria Amerika dibacok sampai tewas oleh seorang pengemudi taksi setelah berargumen mengenai ongkos taksi.
Jumlah orang asing yang mengunjungi Thailand mencapai rekor 22 juta tahun lalu, dan meski sebagian besar tidak menghadapi problem serius, para diplomat mengatakan tindakan yang lebih keras dibutuhkan untuk menjamin perlindungan mereka.
“Cukup banyak masalah di Phuket. Saya kira situasinya tidak membaik sehingga kita ingin mengatasi masalah ini,” ujar David Lipman, kepala delegasi Uni Eropa untuk Thailand.
Polisi di Phuket mengatakan mereka menyadari masalah yang ada namun bersikeras mereka telah melakukan yang terbaik dengan sumber daya terbatas.
“Kami telah membuat skema Zona Keselamatan Patong untuk melindungi turis. Masyarakat umum dapat membantu menjaga turis, karena meski ada lebih dari 100 petugas polisi di Patong, hal itu tidak cukup,” ujar Letkol Nikorn Chootong.
Salah satu penipuan yang paling umum di pantai-pantai Thailand adalah pembayaran yang mahal untuk jet ski yang memang sudah rusak sebelumnya, dan penggunaan kekerasan jika orang tidak mau membayar.
Penipuan lain melibatkan sepeda motor yang dicuri oleh pemiliknya dan kemudian meminta penyewa membayarnya.
Denda “salah parkir” alias korupsi oleh polisi lokal juga merupakan masalah.
Turis Perancis Elodie Triche belum berniat kembali ke Thailand dalam waktu dekat. Karena paspornya dan keluarganya tidak distempel oleh petugas imigrasi yang lalai, ia melapor ke petugas namun malah ditahan selama 19 jam berikut dengan putrinya yang berusia 21 bulan. Mereka sekeluarga kemudian didenda masing-masing $65 dan dihukum tunda satu tahun penjara tanpa pengacara.
“Itu tidak dapat diterima,” ujar Triche.
Pemerintah Inggris menyatakan bahwa Thailand merupakan negara tempat warga negara mereka memerlukan bantuan konsuler tertinggi pada saat kunjungan setelah Filipina. Ada 389 kasus kematian warga Inggris di Thailand sampai Maret 2013, sekitar satu dari 2.400 pengunjung atau warga, meski jumlah itu juga termasuk sebab-sebab alami.
Kematian dan kasus perawatan rumah sakit dari warga Inggris melonjak sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.
Thailand memiliki jumlah kematian orang Australia tertinggi di luar negeri pada 2012, dengan 111 kematian. Lebih dari 700 orang Australia memerlukan bantuan konsuler dari hampir satu juta orang yang berkunjung.
China menyuarakan keprihatinan karena naiknya jumlah kematian warganya dalam perjalanan snorkeling, sementara para diplomat berencana meningkatkan tekanan pada pemerintah Thailand. (AFP/Daniel Rook)
Menyusul banyaknya keluhan yang datang, pemerintah banyak negara mendesak Thailand untuk meningkatkan upaya melindungi keselamatan orang asing yang mengunjungi negara itu.
Pantai berlimpah sinar matahari, kuil-kuil yang damai dan kehidupan malam yang sensual telah lama menjadi magnet untuk para turis dari seluruh dunia, tapi bagi sejumlah orang Thailand tidak lagi seperti surga.
Minuman para turis di bar banyak yang diisi obat untuk membuat mereka pingsan dan bangun dalam keadaan sudah dirampok.
“Banyak yang mengalaminya. Dua tahun lalu, misalnya, dua warga Italia muncul dari semak-semak. Mereka tidak ingat apa-apa selama tiga hari. Uang dan pakaian mereka dicuri sampai mereka hanya mengenakan pakaian dalam,” ujar Wal Brown, tenaga sukarela asal Australia yang membantu patroli polisi Thailand di Phuket.
Para pengunjung diminta berhati-hati terhadap klub-klub penari bugil yang menjual bir dengan harga sampai US$50 per kaleng dan para pelayan serta pemilik yang agresif dan suka menyerang jika pengunjung menolak membayar harga yang tinggi itu.
Kecelakaan lalu lintas dan insiden tenggelam merupakan sebab luka yang umum di antara turis di Thailan, tempat standar keselamatan umumnya rendah. Pencopetan dan perampokan juga umum terjadi di Phuket, terutama bagi turis yang mengendarai sepeda motor.
“Seorang gadis Perancis bersembunyi di semak-semak selama tiga jam. Ada lagi perempuan Swedia yang bersembunyi sampai fajar tiba. Mereka mengendarai sepeda motor dan dihentikan oleh orang-orang yang membawa kapak, obeng dan senjata lainnya,” ujar Brown.
Seorang perempuan Australia berusia 59 tahun tewas pada Juni 2012 saat berupaya menghentikan pencopet di Phuket. Dua orang Thailand kemudian dihukum penjara seumur hidup karenanya.
Bulan ini di Bangkok, seorang pria Amerika dibacok sampai tewas oleh seorang pengemudi taksi setelah berargumen mengenai ongkos taksi.
Jumlah orang asing yang mengunjungi Thailand mencapai rekor 22 juta tahun lalu, dan meski sebagian besar tidak menghadapi problem serius, para diplomat mengatakan tindakan yang lebih keras dibutuhkan untuk menjamin perlindungan mereka.
“Cukup banyak masalah di Phuket. Saya kira situasinya tidak membaik sehingga kita ingin mengatasi masalah ini,” ujar David Lipman, kepala delegasi Uni Eropa untuk Thailand.
Polisi di Phuket mengatakan mereka menyadari masalah yang ada namun bersikeras mereka telah melakukan yang terbaik dengan sumber daya terbatas.
“Kami telah membuat skema Zona Keselamatan Patong untuk melindungi turis. Masyarakat umum dapat membantu menjaga turis, karena meski ada lebih dari 100 petugas polisi di Patong, hal itu tidak cukup,” ujar Letkol Nikorn Chootong.
Salah satu penipuan yang paling umum di pantai-pantai Thailand adalah pembayaran yang mahal untuk jet ski yang memang sudah rusak sebelumnya, dan penggunaan kekerasan jika orang tidak mau membayar.
Penipuan lain melibatkan sepeda motor yang dicuri oleh pemiliknya dan kemudian meminta penyewa membayarnya.
Denda “salah parkir” alias korupsi oleh polisi lokal juga merupakan masalah.
Turis Perancis Elodie Triche belum berniat kembali ke Thailand dalam waktu dekat. Karena paspornya dan keluarganya tidak distempel oleh petugas imigrasi yang lalai, ia melapor ke petugas namun malah ditahan selama 19 jam berikut dengan putrinya yang berusia 21 bulan. Mereka sekeluarga kemudian didenda masing-masing $65 dan dihukum tunda satu tahun penjara tanpa pengacara.
“Itu tidak dapat diterima,” ujar Triche.
Pemerintah Inggris menyatakan bahwa Thailand merupakan negara tempat warga negara mereka memerlukan bantuan konsuler tertinggi pada saat kunjungan setelah Filipina. Ada 389 kasus kematian warga Inggris di Thailand sampai Maret 2013, sekitar satu dari 2.400 pengunjung atau warga, meski jumlah itu juga termasuk sebab-sebab alami.
Kematian dan kasus perawatan rumah sakit dari warga Inggris melonjak sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya.
Thailand memiliki jumlah kematian orang Australia tertinggi di luar negeri pada 2012, dengan 111 kematian. Lebih dari 700 orang Australia memerlukan bantuan konsuler dari hampir satu juta orang yang berkunjung.
China menyuarakan keprihatinan karena naiknya jumlah kematian warganya dalam perjalanan snorkeling, sementara para diplomat berencana meningkatkan tekanan pada pemerintah Thailand. (AFP/Daniel Rook)