Thailand telah memulai pembicaraan damai pertama dengan kelompok pemberontak utama Muslim (BRN) di Malaysia, Kamis (28/3).
Para pejabat Thailand mengatakan pengurangan kekerasan dan membangun rasa saling percaya adalah sasaran utama pembicaraan yang diadakan hari Kamis (28/3) dengan Barisan Revolusi Nasional, BRN, di ibukota Malaysia, Kuala Lumpur.
BRN yang berbasis di Malaysia hanya satu dari beberapa kelompok bersenjata yang melakukan pemberontakan di Thailand. Pemberontakan tersebut telah menjatuhkan lebih dari 5.000 korban jiwa dalam sembilan tahun di bagian selatan Thailand yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Pimpinan Dewan Keamanan Nasional Thailand, Paradorn Pattanatabut mengatakan meskipun memerlukan waktu, ia optimistis pembicaraan damai tersebut akan mencapai hasil yang permanen.
Hanya beberapa jam sebelum pembicaraan dimulai, tiga tentara Thailand dilaporkan tewas dan lima lainnya luka-luka dalam serangan pinggir jalan di provinsi Narathiwat, Thailand selatan. Para pejabat menuduh militan sebagai pelakunya yang berusaha menyabot pembicaraan tersebut.
Kolonel polisi Suchart Sa-eed mengatakan militan meledakkan bom buatan sendiri dan melepaskan tembakan terhadap tentara yang sedang patroli jalan-kaki hari Kamis di daerah Cho Airong, provinsi Narathiwat.
Pihak berwajib mengatakan serangan itu terjadi di sebuah desa kampung halaman seorang pemimpin utama kelompok separatis Muslim yang turut dalam pembicaraan dengan pemerintah Thailand.
BRN yang berbasis di Malaysia hanya satu dari beberapa kelompok bersenjata yang melakukan pemberontakan di Thailand. Pemberontakan tersebut telah menjatuhkan lebih dari 5.000 korban jiwa dalam sembilan tahun di bagian selatan Thailand yang berpenduduk mayoritas Muslim.
Pimpinan Dewan Keamanan Nasional Thailand, Paradorn Pattanatabut mengatakan meskipun memerlukan waktu, ia optimistis pembicaraan damai tersebut akan mencapai hasil yang permanen.
Hanya beberapa jam sebelum pembicaraan dimulai, tiga tentara Thailand dilaporkan tewas dan lima lainnya luka-luka dalam serangan pinggir jalan di provinsi Narathiwat, Thailand selatan. Para pejabat menuduh militan sebagai pelakunya yang berusaha menyabot pembicaraan tersebut.
Kolonel polisi Suchart Sa-eed mengatakan militan meledakkan bom buatan sendiri dan melepaskan tembakan terhadap tentara yang sedang patroli jalan-kaki hari Kamis di daerah Cho Airong, provinsi Narathiwat.
Pihak berwajib mengatakan serangan itu terjadi di sebuah desa kampung halaman seorang pemimpin utama kelompok separatis Muslim yang turut dalam pembicaraan dengan pemerintah Thailand.