Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan, negaranya sepenuhnya mengutuk penyiksaan dan ia tidak gentar untuk menegaskan hal itu kepada Presiden Donald Trump dalam pertemuan mereka di Washington hari Jumat (27/1).
Pertemuan itu merupakan yang pertama bagi Trump dengan seorang pemimpin asing, dan May ingin menggunakan kesempatan itu untuk memperteguh "hubungan khusus" antara kedua negara.
Namun May dikritik karena terlalu ramah dengan Trump yang baru saja menegaskan tekadnya membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko, menarik Amerika keluar dari berbagai perjanjian dagang internasional dan mengatakan bahwa penyiksaan memberi hasil.
PM May mengatakan kepada wartawan di pesawat Angkatan Udara Inggris yang membawanya, bahwa "kami sepenuhnya mengutuk" penyiksaan. Ia menambahkan, "pandangan saya tentang itu tidak akan berubah, apakah saya berbicara pada Anda atau dengan Presiden Trump." [my/al]