Sebuah organisasi hak asasi manusia Tibet di kota Dharamshala, suatu kota perbukitan di bagian utara India, pada hari Minggu (18/2) merilis sebuah laporan yang menuduh China telah memata-matai diaspora Tibet di pengasingan.
Laporan berjudul “'Chinese Transnational Repression of Tibetan Diaspora Communities 2024” atau “Penindasan Transnasional China terhadap Komunitas Diaspora Tibet Tahun 2024” yang dirilis oleh "Tibetans Centre for Human Rights and Democracy" mendokumentasikan tentang peningkatan kasus spionase yang disaksikan langsung oleh warga Tibet yang tinggal di luar negeri.
BACA JUGA: China Tingkatkan Pengawasan Digital terhadap Warga TibetWakil ketua parlemen di pengasingan mengatakan pihak berwenang China telah meretas komputer dan email beberapa kali dalam upaya untuk mengumpulkan dan mendistribusikan data pribadi.
China mengirim pasukan ke daerah terpencil di pegunungan Tibet pada tahun 1950 dalam apa yang secara resmi disebut sebagai “pembebasan damai,” dan sejak saat itu memerintah di sana dengan tangan besi.
Pemerintah Tibet di pengasingan telah beroperasi di India sejak tahun 1960 setelah Dalai Lama saat ini dan banyak orang lainnya melarikan diri dari Tibet pasca pemberontakan yang gagal untuk melawan pendudukan China di tanah air mereka pada tahun 1959. [em/jm]