Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh, Ibnu Harris, mengatakan pihaknya berhasil menemukan tiga jenazah pengungsi Rohingya di perairan Calang, Kabupaten Aceh Jaya, Aceh, Sabtu (23/3). Jasad dua perempuan dan satu laki-laki tersebut merupakan korban dari kecelakaan kapal Rohingya yang terbalik di perairan Aceh Barat beberapa hari sebelumnya.
“Ada beberapa jenazah sekitar 3,5 mil laut dari Calang. Sekitar pukul 16.00 WIB sudah berhasil mengevakuasi, di situ kami menemukan tiga jenazah terdiri dari dua perempuan dan laki-laki,” katanya saat dihubungi VOA, Minggu (24/3).
Basarnas Banda Aceh juga menerima laporan tentang keberadaan beberapa jenazah lain di perairan itu. Keempat jenazah tersebut diduga kuat berasal dari kelompok pengungsi etnis Rohingya.
“Hari ini kami juga mendapatkan informasi ada beberapa lagi sekitar empat jenazah di laut. Ini kami sedang melaksanakan proses evakuasi dari jam 08.00 WIB,” ungkap Ibnu.
Menurut Ibnu, seluruh informasi tekait adanya jenazah pengungsi Rohingya di perairan Aceh Jaya itu dilaporkan oleh nelayan setempat.
“Semuanya informasinya dari nelayan. Jadi kami melaksanakan evakuasi. Untuk (evakuasi) hari ini ada gabungan dari Basarnas delapan orang, Satgas SAR sekitar lima orang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), polisi, dan TNI,” jelasnya.
Sementara itu perwakilan dari Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) untuk wilayah Aceh, Faisal Rahman, mengatakan ketiga jenazah yang ditemukan itu terkonfirmasi merupakan pengungsi Rohingya.
BACA JUGA: Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Aceh Barat, Basarnas Selamatkan 69 Orang“Untuk yang tiga sudah terkonfirmasi kemarin dan telah dilakukan semua prosedur sesuai fardu kifayah. Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Aceh Jaya yang sangat responsif dan mendukung proses sehingga bisa dilaksanakan dengan sangat baik. Tidak ada kendala di lapangan,” katanya kepada VOA.
Namun, Faisal belum bisa berbicara banyak terkait adanya informasi empat jenazah lainnya yang diduga kuat juga merupakan bagian dari Rohingya.
“Untuk yang empat jenazah ini saya belum dapat informasi. Tapi Pemda Aceh Jaya sangat berkomitmen untuk melakukan apa pun yang dibutuhkan selama berada di wilayah mereka,” ujarnya.
Sementara itu, UNHCR telah melakukan pencatatan terhadap 75 pengungsi Rohingya yang berhasil selamat dari kecelakaan tersebut. Mereka terdiri dari 40 laki-laki dewasa, 24 perempuan dewasa, dan 11 anak-anak.
“Sekarang posisi mereka ada di Gedung Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Barat. Jadi Pemda Aceh Barat menempatkan mereka sementara di situ. Kami juga sangat berterima kasih kepada Pemda Aceh Barat yang sejak hari pertama telah responsif dan sudah memberikan tempat penampungan sementara yang lebih baik,” pungkas Faisal.
Menurut laporan awal, enam orang berhasil diselamatkan oleh nelayan lokal usai kapal yang mengangkut pengungsi etnis Rohingya terbalik di perairan Aceh Barat pada 20 Maret 2024.
Basarnas Banda Aceh pada 21 Maret mengevakuasi kapal yang terbalik tersebut dan berhasil menyelamatkan 69 orang. Mereka merupakan rombongan pengungsi Rohingya yang berlayar dari Bangladesh. [aa/ah]