Tiga Pertanyaan yang Dijawab Lagarde sebelum ke Indonesia

Ketua Panitia Pertemuan IMF-Bank Dunia Luhut Binsar Panjaitan, Direktur Eksekutif IMF Christine Lagarde, Menkeu Sri Mulyani, Gubernur BI Perry Warjiyo didampingi Gubernur NTB Zulkieflimansyah hari Senin (8/10) mengunjungi Desa Guntur Macan, di Lombok.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde di tengah-tengah kunjungannya ke salah satu desa terdampak gempa terparah di Lombok hari Senin (8/10) berbagi cerita. Ia mengatakan, ada tiga pertanyaan yang muncul sebelum penyelenggaraan pertemuan tahunan di Bali. Apa saja itu?

“Selamat pagi. Pak Luhut, Ibu Ani, Ibu Ani, Governor Zul dan all the leaders in the local communities and the volunteer, especially the children, it is very nice to be with you today. Thank you for your hospitality.

Demikian Christine Lagarde menyapa para pejabat, komunitas lokal, sukarelawan dan anak-anak yang menyambutnya di Desa Guntur Macan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, hari Senin (8/10). Ia datang kesana bersama Menko Kemaritiman yang juga Ketua Panitia Pelaksana Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan ikut menanam kembali terumbu karang di proyek percontohan di Nusa Dua, Bali, Minggu (7/10).

“Tiga tahun lalu ketika Indonesia dipilih dari daftar sekitar 10 negara untuk menjadi tempat terbaik penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, kita tidak tahu bahwa Gunung Agung akan erupsi. Kita tidak tahu bahwa gempa akan menghantam Lombok. Kita tidak tahu bahwa Sulawesi akan menjadi korban gempa berikutnya dan disusul tsunami. Yang kita tahu adalah Indonesia adalah pilihan terbaik dan tim yang memimpin upaya ini – Pak Luhut –akan melakukan upaya terbaik untuk melangsungkan pertemuan besar ini di Bali. Dan Indonesia memang yang terbaik!” ujar Lagarde ketika memberikan sambutan.

Ditambahkannya, “kemudian muncul tiga pertanyaan (setelah muncul bencana-bencana.red). Apakah kita batalkan pertemuan ini? Jawabannya, tidak! Karena hal ini akan memperburuk situasi. Orang-orang yang sudah mempersiapkan acara ini akan kehilangan kesempatan dan ini akan menjadi kesia-siaan yang sangat besar. Jadi kami katakan (pada Indonesia.red), tentu saja kami datang!”

Lagarde: Indonesia Tidak Perlu Pinjaman IMF

Melihat fungsi IMF sebagai badan yang memberikan bantuan pinjaman kepada negara yang mengalami kesulitan ekonomi, Lagarde mengatakan kemudian muncul pertanyaan kedua. “Pertanyaan kedua yang kami tanyakan pada diri kami sendiri adalah apakah kami perlu memberi bantuan pinjaman pada Indonesia?” ujarnya. Jawabannya? “Tidak!”

Ia menggarisbawahi bahwa Indonesia berada di tangan orang-orang terbaik. “Indonesia kini dikelola oleh orang-orang yang sangat baik. Presidennya, menteri keuangan Ibu Ani, dan ketua penyelenggara Pak Luhut. Semua fokus melakukan pekerjaan terbaik mereka, di saat-saat sulit sekali pun,” pujinya.

BACA JUGA: Indonesia Ajak IMF-Bank Dunia Bantu Skema Pembiayaan dan Asuransi Bencana Alam

Hal ini memunculkan pertanyaan ketiga, ujar Lagarde kepada para hadirin di Desa Guntur Macan, Lombok. “Jadi kemudian apa yang dapat kita lakukan?” Menurutnya jawabannya diberikan staf IMF dengan menggagas sumbangan untuk korban bencana di Indonesia.

“Jadi sejumlah staf di IMF memutuskan untuk mengumpulkan uang secara sukarela di dalam organisasi kami ini, dan manajemen IMF mendukung inisiatif itu. Ini hanya langkah awal yang kami lakukan,” kisah Lagarde.

Lagarde Bawa Cek Bernilai Dua Miliar Rupiah untuk Korban Bencana di Lombok & Palu

Bersamaan dengan kedatangannya ke Lombok itu, Lagarde membawa cek bernilai dua miliar rupiah. “Hari ini saya membawa cek bernilai dua miliar rupiah, dan ini akan dialokasikan untuk korban di Lombok dan Sulawesi. Semua harus mendapatkannya,” tambahnya.

Christine Lagarde membawa cek bernilai dua miliar rupiah hasil sumbangan staf IMF di Washington DC, untuk para korban gempa di Lombok dan Palu.

Dalam pernyataan tertulis yang dikeluarkan Dana Moneter Internasional IMF atas kunjungan Lagarde ke Lombok itu, disampaikan bahwa IMF akan menyampaikan permohonan kepada para peserta pertemuan tahunan di Bali untuk berkontribusi lebih jauh.

Lagarde dalam pernyataan itu juga mengatakan sangat terkesan dengan upaya rekonstruksi yang dilakukan, dan “melihat anak-anak kembali bersekolah.” Mengapa? “Karena anak-anak perempuan dan laki-laki ini lah yang akan menjadi ilmuwan dan pakar di masa depan.”

Lewat Twitter, Lagarde mencuit “ketika saya meninggalkan Lombok, Indonesia, yang baru-baru ini diguncang gempa, saya berjanji kepada orang-orang baik disana bahwa saya akan kembali untuk melihat kemajuan lebih jauh yang dicapai dari upaya pemulihan mengesankan yang sudah dilakukan. (em)