Sebuah serangan yang diklaim oleh ISIS terhadap komplek penjara di Kota Jalalabad, Afghanistan, menewaskan sedikitnya tiga orang dan melukai puluhan lainnya. Kata seorang pejabat, insiden itu memicu pertempuran sengit dimana banyak narapidana kabur.
Sohrab Qaderi, seorang anggota dewan provinsi, mengatakan terdapat sebuah ledakan bom mobil besar yang disusul sedikitnya dua ledakan lebih kecil di luar penjara yang dikelola pemerintah itu. Ditambahkannya, polisi kemudian melawan para penyerang yang menempati posisi di dekat bangunan itu.
Amaq, kantor berita ISIS, mengutip seorang sumber militer mengatakan para pejuangnya telah melancarkan serangan pada Minggu (2/8) itu, tetapi tidak memberikan rincian. Belum ada konfirmasi independen bahwa kelompok militan itu yang bertanggungjawab.
"Sedikitnya tiga orang tewas dan 25 terluka dalam bentrokan berkelanjutan itu," kata Qaderi. Lebih dari 50 narapidana kabur, dan jumlah korban tewas bisa bertambah, katanya lagi.
Serangan itu terjadi pada hari ketiga dan terakhir gencatan senjata antara pemerintah Afghanistan dan Taliban, di mana ratusan narapidana Taliban dibebaskan dalam upaya untuk memajukan perundingan perdamaian intra-Afghanistan.
Taliban tidak bertanggung jawab atas serangan itu, kata seorang juru bicara kelompok ekstremis itu.
Presiden Ashraf Ghani dan Taliban sama-sama mengisyaratkan bahwa perundingan yang telah lama tertunda itu bisa segera dimulai setelah festival Idul Adha, yang diadakan di Kabul pada Kamis (6/8).
Taliban mengatakan telah membebaskan ke-1.000 tawanan Afghanistan, sesuai perjanjian dengan AS. [vm/pp]