“Kesuksesan misi kita bergantung pada berlanjutnya pengabdian pada tujuan kita untuk mengalahkan organisasi teroris ini,” kata Menlu Amerika Rex Tillerson ketika memberi sambutan kepada para menlu dan pejabat senior dari Koalisi Global untuk melawan ISIS di Washington DC.
“Saya gembira mengumumkan bahwa kita sudah melampau total 2 miliar dolar untuk janji tahun 2017. Mari kita penuhi janji kita sehingga kita dengan cepat bisa membagikan dana yang kita perlukan untuk melancarkan operasi tahun ini,” ungkapnya.
Tillerson juga mengatakan koalisi anti ISIS “bersatu untuk menghentikan kebangkitan ISIS, menghentikan ambisi global dan mendiskreditkan narasi ideologis ISIS.“
Minggu ini adalah pertemuan lengkap pertama kelompok 68 negara itu sejak tahun 2014.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan tujuan konferensi ini adalah mempercepat upaya-upaya internasional untuk mengalahkan ISIS di daerah-daerah yang masih di kuasai ISIS di Irak dan Suriah dan memaksimalkan tekanan terhadap cabang, afiliasi dan jaringan ISIS.
Pertemuan strategi itu akan memberi Tillerson mantan CEO Exxon kesempatan untuk bertemu langsung dengan sekutu-sekutu Amerika.
Michael O’Hanlon dari lembaga riset Brookings Institution mengatakan banyak isu sulit yang dibahas oleh para sekutu koalisi itu.
“Bagi Turki, ada jutaan pengungsi di negara mereka dan tidak ada tanda-tanda perang di Suriah akan berakhir. Warga Eropa Barat masih cemas mengenai pejuang-pejuang ISIS yang kembali pulang, khususnya mereka yang berasal dari negara-negara Eropa Barat, dan pulang untuk berusaha melakukan serangan teroris,” katanya.
Awal bulan ini, Brett McGurk, Utusan Khusus Kepresidenan Amerika untuk Koalisi Global untuk melawan ISIS mengatakan bahwa perang yang sekarang sudah berlangsung dua tahun melawan kelompok teror itu sudah merebut kembali 50 ribu kilometer persegi dari ISIS di Irak dan Suriah. [my/ds]