Instrumen-instrumen modern yang digunakan menunjukkan Gunung Gamlang Razi lebih tinggi daripada Hkakabo Razi, bertentangan dengan perkiraan sebelumnya.
RANGOON —
Sebuah tim gabungan Amerika-Burma telah menjadi menjadi tim pendaki pertama yang berhasil mencapai puncak gunung Gamlang Razi, yang dianggap tertinggi di Asia Tenggara, dan terletak di negara bagian Kachin, Burma.
Tapi tidak semua orang siap merevisi catatan rekor karena gunung Hkakabo Razi telah lama diyakini sebagai gunung tertinggi di Asia Tenggara. Terletak di bagian utara Burma, dekat perbatasan China dan India, gunung terpencil tersebut merupakan bagian dari deretan timur Himalaya.
Namun minggu ini, sekelompok pendaki Amerika dan Burma mengatakan pengukuran menunjukkan gunung Gamlang Razi ternyata lebih tinggi.
Pada konferensi pers di Rangoon pekan lalu, tim ekspedisi gabungan tersebut memperlihatkan data GPS dan satelit yang menunjukkan bahwa puncak Gamlang Razi ada pada ketinggian 5.870 meter di atas permukaan laut.
"Dan kami menyambut bentuk kajian independen apa pun. Saya harap ini akan menjadi topik pembahasan," ujar Andy Tyson.
"Saya kira bagian tersulit dari memahami pertanyaan terkait tinggi puncak ini adalah bahwa Hkakabo diyakini sebagai puncak tertinggi Burma dengan ketinggian 5.881 meter. Dan karena kami kembali dengan angka 5.870, maka (Gamlang) pasti merupakan puncak kedua tertinggi, karena angkanya lebih rendah."
Masalahnya adalah Hkakabo ada di ketinggian 5.881 meter, yang beberapa pihak meragukannya meski telah diakui pemerintah Burma sebagai puncak tertinggi di negara itu.
Hkakabo Razi diukur oleh pendaki Jepang Takashi Ozaki ketika ia mencapai puncak pada 1996 tanpa menggunakan peralatan GPS. Pengukurannya menegaskan angka yang awalnya dipublikasikan dalam survei 1925 yang dilakukan oleh penjajah Inggris.
Namun, pada beberapa tahun terakhir pihak-pihak yang melakukan survei telah menentukan bahwa angka itu sepertinya 100 meter lebih tinggi dari kenyataan sebenarnya.
Tim ekspedisi AS-Burma mencapai puncak gunung Gamlang Razi yang berada dekat Hkakabo pada 7 September dan menggunakan alat GPS untuk mengukur tinggi gunung. Hal ini menegaskan data satelit yang memperkirakan tinggi gunung tersebut pada 5.870 meter, termasuk peta-peta China dan Rusia yang menunjukkan bahwa Gamlang Razi lebih tinggi daripada Hkakabo Razi.
Namun masih ada resistensi di Burma. Beberapa pihak mengatakan debat ini tidak akan berakhir sampai seseorang mendaki lagi Hkakabo Razi dan mengukur sendiri ketinggiannya.
Presiden Thein Sein mengindikasikan bahwa ia masih belum yakin. Dalam surat apresiasi resmi terhadap tim ekspedisi tersebut, ia mengucapkan selamat kepada tim karena telah mendaki puncak gunung tertinggi kedua di negara tersebut.
Bahkan anggota-anggota ekspedisi asal Burma masih ragu mengatakan mereka telah mendaki puncak tertinggi di negara tersebut. Pyae Phyo, satu-satunya pendaki Burma dalam tim tersebut yang mencapai puncak tersebut, menghindar dari pertanyaan puncak mana yang tertinggi. Ia mengatakan terlalu bangga karena telah mencapai puncak yang belum didaki orang sebelumnya, dan ia juga harus bertahan dalam perjalanan yang sulit dan jatuh dari ketinggian 600 meter tanpa cedera.
Ekspedisi itu melewati daerah-daerah terpencil desa-desa terakhir di Burma yang ditinggali orang kerdil, dan juga wilayah-wilayah yang dihuni satwa langka. Anggota tim Eric Daft merekam video dokumenter mengenai ekspedisi tersebut, yang dijadwalkan dirilis akhir tahun ini.
Ekspedisi ini didanai oleh Yayasan Htoo, bagian dari konglomerasi Htoo yang dimiiki pengusaha Burma Tay Za. Ia dianggap sebagai salah satu orang terkaya di Burma, berkat hubungan eratnya dengan mantan rezim militer, yang juga membuatnya disebut dalam sanksi-sanksi AS atas mantan penguasa militer.
Htoo memiliki properti-properti besar di negara bagian Kachin di Burma, termasuk penginapan mewah di pegunungan di Putao, dekat empat puncak tertinggi di Asia Tenggara. Yayasan Htoo mengatakan tujuan mereka mendanai proyek ini adalah untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Tay Za is berencana mengirimkan sebuah tim Burma ke Gunung Everest pada 2014, untuk mencoba mendaki puncak tertinggi di dunia itu.
Tapi tidak semua orang siap merevisi catatan rekor karena gunung Hkakabo Razi telah lama diyakini sebagai gunung tertinggi di Asia Tenggara. Terletak di bagian utara Burma, dekat perbatasan China dan India, gunung terpencil tersebut merupakan bagian dari deretan timur Himalaya.
Namun minggu ini, sekelompok pendaki Amerika dan Burma mengatakan pengukuran menunjukkan gunung Gamlang Razi ternyata lebih tinggi.
Pada konferensi pers di Rangoon pekan lalu, tim ekspedisi gabungan tersebut memperlihatkan data GPS dan satelit yang menunjukkan bahwa puncak Gamlang Razi ada pada ketinggian 5.870 meter di atas permukaan laut.
"Dan kami menyambut bentuk kajian independen apa pun. Saya harap ini akan menjadi topik pembahasan," ujar Andy Tyson.
"Saya kira bagian tersulit dari memahami pertanyaan terkait tinggi puncak ini adalah bahwa Hkakabo diyakini sebagai puncak tertinggi Burma dengan ketinggian 5.881 meter. Dan karena kami kembali dengan angka 5.870, maka (Gamlang) pasti merupakan puncak kedua tertinggi, karena angkanya lebih rendah."
Masalahnya adalah Hkakabo ada di ketinggian 5.881 meter, yang beberapa pihak meragukannya meski telah diakui pemerintah Burma sebagai puncak tertinggi di negara itu.
Hkakabo Razi diukur oleh pendaki Jepang Takashi Ozaki ketika ia mencapai puncak pada 1996 tanpa menggunakan peralatan GPS. Pengukurannya menegaskan angka yang awalnya dipublikasikan dalam survei 1925 yang dilakukan oleh penjajah Inggris.
Namun, pada beberapa tahun terakhir pihak-pihak yang melakukan survei telah menentukan bahwa angka itu sepertinya 100 meter lebih tinggi dari kenyataan sebenarnya.
Tim ekspedisi AS-Burma mencapai puncak gunung Gamlang Razi yang berada dekat Hkakabo pada 7 September dan menggunakan alat GPS untuk mengukur tinggi gunung. Hal ini menegaskan data satelit yang memperkirakan tinggi gunung tersebut pada 5.870 meter, termasuk peta-peta China dan Rusia yang menunjukkan bahwa Gamlang Razi lebih tinggi daripada Hkakabo Razi.
Namun masih ada resistensi di Burma. Beberapa pihak mengatakan debat ini tidak akan berakhir sampai seseorang mendaki lagi Hkakabo Razi dan mengukur sendiri ketinggiannya.
Presiden Thein Sein mengindikasikan bahwa ia masih belum yakin. Dalam surat apresiasi resmi terhadap tim ekspedisi tersebut, ia mengucapkan selamat kepada tim karena telah mendaki puncak gunung tertinggi kedua di negara tersebut.
Bahkan anggota-anggota ekspedisi asal Burma masih ragu mengatakan mereka telah mendaki puncak tertinggi di negara tersebut. Pyae Phyo, satu-satunya pendaki Burma dalam tim tersebut yang mencapai puncak tersebut, menghindar dari pertanyaan puncak mana yang tertinggi. Ia mengatakan terlalu bangga karena telah mencapai puncak yang belum didaki orang sebelumnya, dan ia juga harus bertahan dalam perjalanan yang sulit dan jatuh dari ketinggian 600 meter tanpa cedera.
Ekspedisi itu melewati daerah-daerah terpencil desa-desa terakhir di Burma yang ditinggali orang kerdil, dan juga wilayah-wilayah yang dihuni satwa langka. Anggota tim Eric Daft merekam video dokumenter mengenai ekspedisi tersebut, yang dijadwalkan dirilis akhir tahun ini.
Ekspedisi ini didanai oleh Yayasan Htoo, bagian dari konglomerasi Htoo yang dimiiki pengusaha Burma Tay Za. Ia dianggap sebagai salah satu orang terkaya di Burma, berkat hubungan eratnya dengan mantan rezim militer, yang juga membuatnya disebut dalam sanksi-sanksi AS atas mantan penguasa militer.
Htoo memiliki properti-properti besar di negara bagian Kachin di Burma, termasuk penginapan mewah di pegunungan di Putao, dekat empat puncak tertinggi di Asia Tenggara. Yayasan Htoo mengatakan tujuan mereka mendanai proyek ini adalah untuk mengembangkan pariwisata yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
Tay Za is berencana mengirimkan sebuah tim Burma ke Gunung Everest pada 2014, untuk mencoba mendaki puncak tertinggi di dunia itu.