Hasil penelitian di Universitas Michigan menunjukkan bahan anti bakteri dalam pengawet makanan bisa memperlambat atau menghentikan pertumbuhan jenis kanker kepala dan leher.
Tim peneliti Universitas Michigan menemukan, bahan anti-bakteri Nisin mengaktifkan protein yang membunuh sel-sel kanker, tetapi tidak membahayakan sel-sel “baik” yang normal.
Di antara jenis-jenis penyakit kanker, kanker mulut adalah yang paling banyak menyebabkan kematian. Jumlah penderita yang bertahan hidup sampai lima tahun setelah diagnosis adalah antara 40 sampai 60 persen.
“Tingkat harapan hidup yang hanya lima tahun pada penderita kanker mulut ini menggarisbawahi perlunya dikembangkan terapi-terapi baru untuk mengobati kanker mulut,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Michigan Yvonne Kapila, kepala penelitian itu,
Ia menambahkan, “Penggunaan bahan-bahan anti-bakteri, seperti Nisin, untuk mengobati kanker merupakan pendekatan baru yang memberi harapan besar. Nisin adalah contoh baik kemungkinan pengobatan itu karena aman digunakan untuk manusia sejak lama, dan sekarang penelitian-penelitian laboratorium mendukung kemungkinan keampuhannya untuk membasmi kanker.”
Penelitian di Universitas Michigan, yang meneliti penggunaan bahan-bahan anti-mikroba untuk membasmi kanker, menyatakan Nisin, memperlambat penyebaran sel atau membunuh sel kanker dengan mengaktifkan protein yang disebut CHAC1 yang terdapat di dalam sel kanker.
Nisin adalah bahan anti-bakteri yang banyak kegunaannya, jitu untuk membasmi mikroba penyebab infeksi staph dan botulisme, serta berbagai jenis bakteri yang merusak makanan. Organisasi Kesehatan Sedunia dan Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika (FDA) menyetujui penggunaannya untuk manusia beberapa puluh tahun lalu.
Makalah mengenai keampuhan Nisin untuk mengobati kanker diterbitkan bulan ini dalam jurnal Cancer Medicine.
Di antara jenis-jenis penyakit kanker, kanker mulut adalah yang paling banyak menyebabkan kematian. Jumlah penderita yang bertahan hidup sampai lima tahun setelah diagnosis adalah antara 40 sampai 60 persen.
“Tingkat harapan hidup yang hanya lima tahun pada penderita kanker mulut ini menggarisbawahi perlunya dikembangkan terapi-terapi baru untuk mengobati kanker mulut,” ujar Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Michigan Yvonne Kapila, kepala penelitian itu,
Ia menambahkan, “Penggunaan bahan-bahan anti-bakteri, seperti Nisin, untuk mengobati kanker merupakan pendekatan baru yang memberi harapan besar. Nisin adalah contoh baik kemungkinan pengobatan itu karena aman digunakan untuk manusia sejak lama, dan sekarang penelitian-penelitian laboratorium mendukung kemungkinan keampuhannya untuk membasmi kanker.”
Penelitian di Universitas Michigan, yang meneliti penggunaan bahan-bahan anti-mikroba untuk membasmi kanker, menyatakan Nisin, memperlambat penyebaran sel atau membunuh sel kanker dengan mengaktifkan protein yang disebut CHAC1 yang terdapat di dalam sel kanker.
Nisin adalah bahan anti-bakteri yang banyak kegunaannya, jitu untuk membasmi mikroba penyebab infeksi staph dan botulisme, serta berbagai jenis bakteri yang merusak makanan. Organisasi Kesehatan Sedunia dan Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika (FDA) menyetujui penggunaannya untuk manusia beberapa puluh tahun lalu.
Makalah mengenai keampuhan Nisin untuk mengobati kanker diterbitkan bulan ini dalam jurnal Cancer Medicine.