Kedutaan besar Tiongkok di Rangoon membantah tuduhan bahwa senjata buatan Tiongkok ditransfer kepada kelompok etnis bersenjata Burma tahun lalu.
Juru bicara Tiongkok Gao Mingbo Minggu malam memasang dalam website kedutaan sanggahan bahwa ada penjualan atau transfer senjata dari Tiongkok kepada kelompok etnis bersenjata Burma.
Tanggapan itu merupakan reaksi terhadap laporan IHS Jane’s Intelligence Review yang membeberkan transfer senjata yang cukup canggih kepada kelompok etnis bersenjata Tentara Negara Bagian Wa Bersatu. Dilaporkan, transfer itu antara lain mencakup 12 kendaraan lapis baja yang disebut sebagai penghancur tank.
Dalam wawancara dengan VOA, penulis laporan itu, Anthony Davis mengatakan, transfer senjata itu tidak bertujuan menimbulkan ketidakstabilan di Burma, tetapi untuk mencegah tentara Burma menyerang negara bagian Wa seperti yang dilakukan terhadap Tentara Kemerdekaan Kachin.
Davis menambahkan, langkah itu tampaknya juga merupakan tanggapan atas kemunduran politik Tiongkok di Burma. Namun menurut Tiongkok, tuduhan itu tidak berdasar dan keliru, dan kebijakan Tiongkok adalah menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Burma.
Tanggapan itu merupakan reaksi terhadap laporan IHS Jane’s Intelligence Review yang membeberkan transfer senjata yang cukup canggih kepada kelompok etnis bersenjata Tentara Negara Bagian Wa Bersatu. Dilaporkan, transfer itu antara lain mencakup 12 kendaraan lapis baja yang disebut sebagai penghancur tank.
Dalam wawancara dengan VOA, penulis laporan itu, Anthony Davis mengatakan, transfer senjata itu tidak bertujuan menimbulkan ketidakstabilan di Burma, tetapi untuk mencegah tentara Burma menyerang negara bagian Wa seperti yang dilakukan terhadap Tentara Kemerdekaan Kachin.
Davis menambahkan, langkah itu tampaknya juga merupakan tanggapan atas kemunduran politik Tiongkok di Burma. Namun menurut Tiongkok, tuduhan itu tidak berdasar dan keliru, dan kebijakan Tiongkok adalah menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Burma.