Menurut harian New York Times, wartawan kawakan Chris Buckley dipaksa meninggalkan Tiongkok setelah pihak berwenang menolak mengeluarkan visa baginya.
Tiongkok mengatakan masih mempertimbangkan permohonan visa wartawan The New York Times yang menurut harian itu dipaksa meninggalkan Tiongkok karena akreditasinya terlambat.
Menurut The New York Times, wartawan kawakan Chris Buckley dipaksa meninggalkan Tiongkok setelah pihak berwenang menolak mengeluarkan visa pada akhir tahun, meskipun ia telah berulangkali mengajukan permohonan.
Kementerian luar Negeri Tiongkok hari Kamis membantah tuduhan itu. Kementerian luar Negeri membantah bahwa permohonan bisanya ditolak, dan berkeras adalah tidak akurat untuk mengatakan bahwa ia dideportasi. Rincian lebih jauh tidak diberikan.
Perhimpunan Koresponden Asing Tiongkok hari Kamis menyatakan penyesalan mendalam bahwa Buckley dipaksa pergi, dengan mengatakan bahwa ketidakjelasan Beijing menimbulkan kecurigaan bahwa The New York Times dihukum karena peliputannya di Tiongkok.
Pihak berwenang Tiongkok memblok website berbahasa Inggris dan Mandarin harian The New York Times bulan Oktober, setelah harian itu memuat artikel yang merinci kekayaan luar biasa keluarga Perdana Menteri Wen Jiabao.
Menurut The New York Times, wartawan kawakan Chris Buckley dipaksa meninggalkan Tiongkok setelah pihak berwenang menolak mengeluarkan visa pada akhir tahun, meskipun ia telah berulangkali mengajukan permohonan.
Kementerian luar Negeri Tiongkok hari Kamis membantah tuduhan itu. Kementerian luar Negeri membantah bahwa permohonan bisanya ditolak, dan berkeras adalah tidak akurat untuk mengatakan bahwa ia dideportasi. Rincian lebih jauh tidak diberikan.
Perhimpunan Koresponden Asing Tiongkok hari Kamis menyatakan penyesalan mendalam bahwa Buckley dipaksa pergi, dengan mengatakan bahwa ketidakjelasan Beijing menimbulkan kecurigaan bahwa The New York Times dihukum karena peliputannya di Tiongkok.
Pihak berwenang Tiongkok memblok website berbahasa Inggris dan Mandarin harian The New York Times bulan Oktober, setelah harian itu memuat artikel yang merinci kekayaan luar biasa keluarga Perdana Menteri Wen Jiabao.