Tiongkok Teruskan Proses Hukum atas Politisi Bo Xilai

Politisi ternama, Bo Xilai yang dicopot dari jabatannya sebagai anggota elit Politbiro Partai Komunis Tiongkok (foto: dok).

Kantor berita resmi Xinhua mengatakan Rabu (9/1), kasus pelanggaran hukum yang serius dan melibatkan politisi Bo Xilai telah diteruskan ke aparat kehakiman.
Tiongkok terus memproses kasus tuduhan yang sudah lama ditunggu-tunggu terhadap politisi terkemuka yang telah dicopot dari jabatannya, Bo Xilai, yang tuduhan keterlibatannya dalam pembunuhan dan skandal korupsi telah menimbulkan kemarahan para pemimpin Tiongkok.

Dalam artikel yang singkat hari Rabu, kantor berita resmi Xinhua mengatakan kasus pelanggaran hukum yang serius dan melibatkan Bo itu telah diteruskan ke aparat kehakiman. Tidak disebut kapan kasus itu akan diproses di pengadilan.

Nasib Bo, yang tidak pernah kedengaran atau kelihatan selama berbulan-bulan ini, tidak pasti. Isterinya, Gu Kailai, telah didapati bersalah membunuh seorang pengusaha Inggris karena sengketa keuangan. Mantan kepala kepolisiannya, Wang Lijun, didapati bersalah berusaha menutup-nutupi pembunuhan itu.

Tetapi, telah banyak spekulasi mengenai apakah Bo sendiri, seorang mantan anggota elit Politbiro Partai Komunis, akan dihadapkan pada dakwaan pidana yang sama atau dikenakan tindakan disipliner partai itu.

Bulan September, Xinhua mengumumkan Bo telah dikeluarkan dari partai dan akan menghadapi tuduhan termasuk melakukan korupsi, menyalahgunakan wewenang, menerima suap dan menjalin hubungan yang tidak senonoh dengan beberapa perempuan.

Kasus itu telah mengungkapkan korupsi tingkat tinggi, yang mempermalukan partai dan memperumit pengalihan kekuasaan sekali sepuluh tahun yang dimulai dengan Kongres Partai bulan November lalu.

Berita singkat Xinhua hari Rabu tidak menyebut tuduhan yang jelas terhadap Bo. Tetapi, berita itu menyebut bahwa satu lagi kasus korupsi tingkat tinggi terhadap mantan Menteri Kereta-Api, Li Zhinjun, telah diteruskan ke aparat kehakiman.

Berita itu juga menyebut bahwa hampir 4.700 pejabat Komunis telah dihukum oleh pengawas disiplin partai dalam tahun 2012, dalam rangka usaha untuk menanggulangi korupsi yang luas yang menurut pengakuan partai itu sendiri, telah menjadi ancaman terhadap kekuasaannya.