Tiongkok mengatakan telah membebaskan 21 nelayan Vietnam yang ditahan lebih dari sebulan lalu di daerah yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Kantor berita resmi Tiongkok Xinhua hari Jumat melaporkan ke-21 pria itu dibebaskan setelah menandatangani jaminan tertulis. Xinhua mengatakan jaminan itu merupakan janji tidak akan melanggar hak maritim Tiongkok, terutama menangkap ikan di perairan perairan teritorialnya.
Para nelayan itu ditahan pada awal Maret di dekat kepulauan Paracel, yang dikontrol oleh Tiongkok, tetapi diklaim oleh Vietnam.
Pembebasan para nelayan itu dilakukan sementara Beijing terlibat dalam sengketa dengan Filipina di daerah lain yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Tiongkok menjadi semakin tegas mengenai klaim maritimnya di Laut Cina Selatan yang berpotensi kaya energi, secara teratur mencegat kapal-kapal nelayan asing dan kapal-kapal eksplorasi minyak.
Beijing menegaskan seluruh kawasan seluas 3,5 juta kilometer persegi itu merupakan bagian dari wilayahnya. Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga mengklaim sebagian dari laut itu.
Para nelayan itu ditahan pada awal Maret di dekat kepulauan Paracel, yang dikontrol oleh Tiongkok, tetapi diklaim oleh Vietnam.
Pembebasan para nelayan itu dilakukan sementara Beijing terlibat dalam sengketa dengan Filipina di daerah lain yang disengketakan di Laut Cina Selatan.
Tiongkok menjadi semakin tegas mengenai klaim maritimnya di Laut Cina Selatan yang berpotensi kaya energi, secara teratur mencegat kapal-kapal nelayan asing dan kapal-kapal eksplorasi minyak.
Beijing menegaskan seluruh kawasan seluas 3,5 juta kilometer persegi itu merupakan bagian dari wilayahnya. Filipina, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga mengklaim sebagian dari laut itu.