Tokyo Catat Rekor Kasus Harian Baru Covid-19

Para pengunjung mengenakan masker saat melewati pintu otomatis menuju stasiun kereta api di Tokyo, Jepang, di tengah pandemi Covid-19, 23 Juli 2020.

Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan kota itu mengukuhkan 366 kasus baru Covid-19, Kamis (23/7), untuk pertama kalinya melampaui angka 300, sementara Jepang memulai liburan panjang akhir pekan selama empat hari.

Pada sebuah konferensi pers, Koike mengatakan kota itu juga mencatat rekor dengan melakukan 4.926 tes pekan ini, yang menurutnya antara lain menyebabkan peningkatan angka kasus baru.

Ada juga indikasi penularan yang menyebar. Lonjakan kasus belakangan ini diduga sebagian besar eksklusif terjadi di kalangan orang muda yang mengunjungi kawasan hiburan malam Tokyo. Para pakar pada pertemuan gugus tugas virus corona Tokyo hari Rabu (22/7) menyatakan infeksi juga menyebar ke orang-orang berusia lanjut dan ke rumah-rumah warga biasa, tempat-tempat kerja dan restoran-restoran.

Rekor baru Tokyo itu muncul setelah Jepang mencapai rekor tertinggi dalam satu hari dengan 795 kasus virus corona baru di berbagai penjuru negara itu pada hari Rabu, melampaui rekor tertinggi yang terjadi pada April lalu. Rekor sebelumnya untuk kota Tokyo saja adalah 293 kasus pada Jumat lalu.

BACA JUGA: Tokyo Sekali Lagi Catat Rekor Harian Kasus Baru Covid-19

Kasus harian di Tokyo turun menjadi beberapa saja pada akhir Mei, sehingga mendorong pemerintah untuk mengakhiri status darurat nasional. Tetapi kasus harian mulai meningkat lagi bulan lalu. Tokyo kini mencatat 10.420 kasus terkonfirmasi, termasuk 327 kematian.

Koike meminta warga untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin selama liburan panjang pada akhir pekan ini, meskipun pemerintah PM Shinzo Abe telah melanjutkan kampanye mempromosikan pariwisata guna membantu perekonomian. Tokyo sekarang tidak disertakan dalam kampanye itu.

Rumah sakit-rumah sakit di Tokyo juga hampir kehabisan tempat. Tokyo, yang sebelumnya mengalokasikan 1.000 tempat tidur untuk pasien virus corona, telah meminta rumah-rumah sakit untuk menyediakan hingga 2.800 tempat tidur, akan tetapi persiapan untuk itu membutuhkan waktu dan tempat-tempat tidur juga terisi dengan cepat. Koike mengatakan Tokyo juga sedang dalam proses mendapatkan kamar-kamar hotel bagi pasien yang sakitnya tidak parah. [uh/ab]