Tokyo meminta izin pemerintah pusat Jepang untuk menerapkan langkah-langkah darurat untuk mengekang lonjakan kasus varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat dan lebih mudah menular, lebih dari tiga bulan sebelum dimulainya Olimpiade.
Tokyo telah keluar dari keadaan darurat Januari lalu. Gubernurnya, Yuriko Koike, mengatakan kepada wartawan, Kamis (8/4), ia meminta pemerintah mengizinkannya mengeluarkan perintah mengikat berdasarkan undang-undang pencegahan virus baru yang diberlakukan pada Februari, yang mencakup hukuman bagi pemilik bisnis yang membangkang dan kompensasi bagi mereka yang patuh.
Langkah Tokyo ini mengikuti Osaka di Jepang Barat, yang mengumumkan keadaan darurat medis setelah rumah sakit-rumah sakitnya kewalahan menangani kasus-kasus baru.
BACA JUGA: Gubernur Osaka Umumkan Situasi Darurat MedisTokyo melaporkan 555 kasus pada Rabu (7/4), tertinggi sejak awal Februari. Koike mengatakan, ia khawatir dengan penyebaran varian baru yang cepat, terutama yang awalnya terdeteksi di Inggris.
“Hanya persoalan waktu sebelum Tokyo menghadapi situasi yang mirip dengan di Osaka, '' kata Koike.
Lonjakan terbaru dimulai di Jepang bagian barat, termasuk Osaka, di mana jumlah korban harian mencapai rekor baru, yakni 878. Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura meminta agar estafet obor Olimpiade yang dijadwalkan pada Selasa (6/4) dan Rabu (7/4) diadakan di taman dan bukan di jalan umum. Ia mengatakan lebih dari 70 persen tempat tidur rumah sakit telah terisi, yang berarti mencapai ambang batas untuk mengeluarkan peringatan medis.
BACA JUGA: Kasus COVID-19 Meningkat, Osaka Berlakukan Kebijakan Semi-daruratKasus infeksi juga melonjak di wilayah lain di negara itu. Mengingat upaya vaksinasi Jepang yang masih pada tahap awal, lonjakan tersebut dapat menyebabkan pembatalan lebih lanjut kegiatan-kegiatan terkait Olimpiade.
Koike mengatakan waktu dan detail langkah-langkah baru, termasuk jam operasi yang lebih pendek untuk restoran dan bar, akan diputuskan nanti, mungkin pada Jumat (9/4).
Ia juga kembali mengingatkan penduduk untuk menghindari perjalanan yang tidak penting, termasuk ke kota-kota lain dan terutama ke dan dari bagian barat Jepang. [ab/uh]