Tolak Kesepakatan, Presiden Guatemala Tunda Lawatan ke AS 

Presiden Guatemala Jimmy Morales saat menghadiri rapat Sistem Integrasi Amerika Tengah (SICA), di Guatemala City, Guatemala, 5 Juni 2019.

Guatemala, Minggu (14/7), menyatakan menunda lawatan Presiden Jimmy Morales ke Washington untuk membahas kemungkinan negara itu ditunjuk menjadi 'negara ketiga yang aman' bagi pencari suaka. Dalam pernyataan, negara itu menegaskan, tidak ada rencana untuk menandatangani perjanjian semacam itu.

Guatemala mengatakan rencana pertemuan Morales dan Presiden Donald Trump pekan ini ditunda sampai Mahkamah Konstitusi Guatemala memutuskan soal itu. Pekan lalu, lima mantan pejabat senior mengajukan banding ke pengadilan untuk memblokir kesepakatan apa pun dengan Amerika yang akan menyatakan Guatemala sebagai 'negara ketiga yang aman'.

Kesepakatan itu akan mewajibkan Guatemala memberi suaka kepada migran yang memasuki wilayahnya ketika dalam perjalanan menuju Amerika. Migran dari Honduras dan El Salvador yang menuju perbatasan Amerika-Meksiko biasanya masuk ke Meksiko melalui Guatemala.

Dalam sepekan ini, banyak tentangan atas penunjukan Guatemala itu, yang akan menata ulang migrasi di wilayah tersebut. "Pemerintah republik ini menegaskan, kami tidak akan menandatangani perjanjian untuk menjadikan Guatemala negara ketiga yang aman," demikian tertuang dalam pernyataan pemerintah Guatemala.

Seorang pejabat senior Amerika mengatakan: "Pertemuan itu sedang dijadwal ulang." [ka/ft]