Sebuah topan yang diiringi dengan hujan lebat dan angin kencang menerjang Jepang tengah pada Sabtu (24/9). Peristiwa tersebut menewaskan dua orang dan menyebabkan puluhan ribu rumah mengalami pemadaman listrik, Reuters mengutip kantor berita Kyodo.
Kota Shizuoka, barat daya Ibu Kota, Tokyo, merasakan dampak paling parah. Kota tersebut mencatatkan curah hujan yang mencapai rekor, yaitu 417 mm, sejak hujan mulai turun pada Kamis, kata Badan Meteorologi Jepang (JMA).
Seorang pria berusia 40-an tewas akibat tanah longsor dan seorang pria lainnya yang berusia 29 tahun ditemukan tewas setelah mobilnya jatuh ke waduk, Kyodo melaporkan.
Produsen listrik Chubu Electric Power Grid Co mengatakan aliran listrik untuk 120.000 rumah terputus. Peristiwa tanah longsor juga turut merobohkan dua tiang listrik.
BACA JUGA: Badai Tropis di Jepang Berlanjut ke Arah Timur Laut"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pemadaman listrik ini. Pemadaman berlangsung lama karena tanah longsor, di antara faktor-faktor lain, tetapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk memperbaikinya secepat mungkin," kata perusahaan itu lewat Twitter.
Pada Sabtu sore, pasokan listrik telah kembali normal untuk sebagian besar rumah tangga, meskipun masih terdapat sekitar 2.800 rumah yang mengalami pemadaman. Chubu memperkirakan bahwa diperlukan waktu selama beberapa bulan untuk memulihkan tiang-tiang itu, menurut Kyodo.
Meskipun JMA menurunkan status topan menjadi siklon ekstratropis pada Sabtu pagi, JMA memperkirakan hujan lebat lebih lanjut terjadi di Shizuoka. Mereka mengimbau warga tetap waspada terhadap bencana tanah longsor dan banjir.
Kota Yokohama, sekitar 30 km selatan Tokyo, juga mengeluarkan peringatan evakuasi kepada sekitar 3.000 penduduk pada Sabtu.
Topan Nanmadol, salah satu badai terbesar yang melanda Jepang dalam beberapa tahun terakhir, menewaskan sedikitnya dua orang dan membawa angin kencang serta curah hujan tertinggi di bagian barat negara itu pada Senin. [ah]