Penggagas awal Gerakan Payung 2014 di Hong Kong akan diajukan ke pengadilan hari Senin dan menghadapi ancaman hukuman penjara, sementara pengadilan Hong Kong terus memproses hukum para pemimpin protes, empat tahun setelah demonstrasi besar-besaran di sana berakhir.
Benny Tai, Chan Kinman dan Pendeta Chu Yiu-ming menghadapi tuduhan bersekongkol untuk mengganggu masyarakat, menghasut untuk mengganggu masyarakat dan “hasutan untuk memicu” gangguan masyarakat. Mereka kini menghadapi ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Tiga sekawan ini mengusulkan apa yang kemudian dikenal sebagai “Gerakan Payung” pada tahun 2013 di bawah bendera "Occupy Central With Love and Peace."
Meskipun protes-protes tersebut meniru gerakan “Occupy Wall Street” di New York, tuntutan para demonstran Hong Kong adalah hak pilih universal untuk memilih pemimpin tertinggi Hong Kong.
Chan mengatakan kelompok itu memperkirakan ada dampak terhadap peran kepemimpinan mereka dalam gerakan tersebut, tetapi mereka tidak dapat mengantisipasi seberapa makin kerasnya sikap pengadilan terhadap demonstrasi dalam empat tahun belakangan ini.
Tidak seperti banyak pemimpin Gerakan Payung yang berusia muda, seperti Joshua Wong yang namanya terkenal secara global pada usia 18, Chan dan Tai adalah profesor berusia 50-an yang dihormati, dan Chu adalah seorang pendeta dari gereja Baptis. [uh]