Trump Ancam Uni Eropa dengan Tarif Jika Tak Tingkatkan Impor Migas Amerika

Presiden terpilih Donald Trump berpidato dalam pertemuan dengan konferensi DPR GOP, 13 November 2024, di Washington. (Foto: via AP)

Saat ini, tidak ada volume tambahan yang tersedia karena Amerika Serikat mengekspor sesuai kapasitas. Namun, Trump bertekad untuk meningkatkan produksi minyak dan gas negara tersebut.

Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan pada Jumat (20/12) bahwa Uni Eropa harus meningkatkan impor minyak dan gas dari Amerika. Jika tidak, Trump akan menerapkan tarif terhadap ekspor dari blok tersebut mobil dan mesin.

Data pemerintah Amerika Serikat menunjukkan bahwa Uni Eropa adalah pembeli terbesar ekspor minyak dan gas Amerika.

Saat ini, tidak ada volume tambahan yang tersedia karena Amerika Serikat mengekspor sesuai kapasitas. Namun, Trump bertekad untuk meningkatkan produksi minyak dan gas negara tersebut.

"Saya katakan kepada Uni Eropa bahwa mereka harus menutupi defisit besar mereka dengan Amerika Serikat dengan membeli minyak dan gas kami dalam jumlah besar," kata Trump dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke Truth Social.

"Jika tidak, maka akan ada TARIF sepenuhnya!!!," tambahnya

Anggota protokol sedang membenahi letak bendera Amerika Serikat dan Uni Eropa sebelum pertemuan luar biasa menteri luar negeri Uni Eropa di Brussels, 4 Maret 2022. (Foto: AP)

Komisi Eropa mengatakan siap berdialog dengan Trump mengenai cara memperkuat hubungan yang sudah kuat, termasuk di sektor energi.

"Uni Eropa berkomitmen untuk menghentikan impor energi dari Rusia dan mendiversifikasi sumber pasokan kami," kata seorang juru bicara.

Menurut data dari Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, Amerika Serikat memasok 47 persen impor gas alam cair dan 17 persen impor minyak Uni Eropa pada kuartal pertama 2024.

Ancaman Tarif

Trump, yang akan dilantik pada 20 Januari, berjanji mengenakan tarif 10 persen pada impor global ke Amerika. Selain itu, ia juga akan mengenakan tarif 60 persen pada barang-barang China, yang menurut para ahli perdagangan dapat mengganggu arus perdagangan, meningkatkan biaya, dan memicu pembalasan terhadap ekspor Amerika.

Amerika Serikat mencatat defisit perdagangan barang sebesar $208,7 miliar dengan Uni Eropa pada 2023, menurut Biro Sensus Amerika. Trump lebih fokus pada perdagangan barang, sering memprotes banyaknya mobil Uni Eropa yang masuk ke Amerika, sementara hanya sedikit mobil Amerika yang diekspor ke Eropa.

BACA JUGA: Trump Bahas Tarif, Deportasi Massal, dan NATO dalam Wawancara TV Pertama

Saat ini, ekspor mobil Jerman dan Italia dikenai tarif 2,5 persen oleh Amerika Serikat. Namun, tarif tersebut bisa meningkat hingga empat kali lipat jika Trump merealisasikan ancamannya.

Trump juga berjanji akan memberlakukan bea masuk yang besar terhadap tiga mitra dagang utama Amerika, yaitu Meksiko, Kanada, dan China pada hari pertamanya menjabat jika mereka gagal menghentikan penyeberangan perbatasan ilegal ke Amerika dan perdagangan fentanil opioid yang mematikan.

Uni Eropa secara signifikan meningkatkan pembelian minyak dan gas dari Amerika Serikat setelah memberlakukan sanksi dan mengurangi ketergantungan pada energi Rusia menyusul invasi Moskow ke Ukraina pada 2022.

Amerika Serikat telah tumbuh menjadi produsen minyak terbesar dalam beberapa tahun terakhir dengan produksi lebih dari 20 juta barel minyak cair per hari, atau seperlima dari permintaan dunia.

Sebuah kapal tanker minyak melewati seorang nelayan saat memasuki sebuah kanal dekat Port Aransas, Texas, menuju Pelabuhan Corpus Christi. (Foto: AP)

Ekspor minyak mentah Amerika Serikat ke Eropa mencapai sekitar 2 juta barel per hari, lebih dari setengah total ekspor negara itu, sementara sisanya dikirim ke Asia.

Belanda, Spanyol, Prancis, Jerman, Italia, Denmark, dan Swedia adalah importir terbesar, menurut data pemerintah Amerika Serikat.

"Eropa hampir mencapai kapasitas maksimal untuk minyak mentah Amerika, sehingga peluang untuk meningkatkan impor tahun depan sangat terbatas," kata Richard Price, analis pasar minyak di Energy Aspects. Ia menambahkan bahwa penutupan kilang di Eropa pada 2025 akan semakin menghambat peningkatan impor.

Amerika Serikat juga merupakan produsen dan konsumen gas terbesar di dunia dengan produksi lebih dari 103 miliar kaki kubik per hari.

BACA JUGA: Para Menteri Energi Uni Eropa Bahas Krisis Energi Ukraina, LNG Rusia

Pemerintah AS memproyeksikan bahwa ekspor gas alam cair (LNG) Amerika akan mencapai rata-rata 12 miliar kaki kubik per hari pada 2024. Pada 2023, Eropa menyumbang 66 persen dari ekspor LNG Amerika. Inggris, Prancis, Spanyol, dan Jerman menjadi tujuan utama LNG tersebut.

Pertumbuhan produksi minyak Amerika Serikat kemungkinan akan melambat hingga 2030, menurut Badan Energi Internasional.

Sementara itu, produksi gas dapat meningkat lebih lanjut untuk memenuhi permintaan domestik Amerika yang mencapai rekor dan ekspor LNG juga dapat meningkat jika pemerintah menyetujui lebih banyak terminal LNG.

Uni Eropa mengimpor sekitar 2 miliar kaki kubik LNG dari Rusia setiap hari pada 2024 dan kemungkinan akan mempertimbangkan larangan atas pasokan tersebut, sambil mencari alternatif dari sumber lain, menurut Alex Froley, analis LNG di ICIS. [ah/ft]