Presiden Donald Trump membantah dia melakukan kesalahan dalam pembicaraan telepon dengan presiden Ukraina yang baru. Tuduhannya, Trump mendesak Presiden Ukraina untuk menyelidiki putra mantan wapres dan kandidat Demokrat untuk pemilihan 2020 Joe Biden.
Pihak Demokrat meningkatkan kecaman mereka terhadap presiden untuk apa yang mereka gambarkan sebagai upaya untuk melibatkan seorang pemimpin asing agar ikut merusak citra dan pencalonan pesaing utama Trump dalam kampanye kepresidenan mendatang.
Trump mengirim cuitan pada Sabtu (21/9) pagi bahwa dia melakukan pembicaraan yang berjalan baik dan rutin pada 25 Juli dengan Presiden Ukraina Voldymyr Zelenskiy, dan “tidak ada hal-hal salah yang diucapkan.”
Trump menuduh pihak Demokrat dan media mengabaikan tuduhan terhadap keluarga Biden dan menciptakan berita palsu tentang dirinya.
“Media Fake Newsdan mitra mereka, Partai Demokrat, ingin menjauhi tuntutan Joe Biden agar pemerintah Ukraina memecat penuntut yang sedang menyelidiki putranya, atau mereka tidak akan memperoleh sejumlah besar uang, jadi mereka merekayasa sebuah berita tentang saya…”
Trump mendesak Zenskiy sekitar delapan kali selama pembicaraan mereka untuk menyelidiki putra Biden, demikian menurut laporan berita mengutip orang-orang yang tahu tentang masalahnya. Sumber-sumber itu dikutip sebagai mengatakan, maksud Trump adalah mengusahakan agar Zelenskiy bekerja sama dengan pengacara Trump, Rudolph Giuliani atas penyelidikan yang bisa memperlemah posisi Joe Biden. [jm/pp]