Presiden AS Donald Trump dan kandidat presiden dari partai Demokrat Joe Biden, Selasa (6/10), masing-masing mengatakan mereka menantikan debat kedua pada pekan depan. Namun, isu mengenai Trump yang terjangkit virus corona telah menimbulkan pertanyaan mengenai protokol kesehatan bagi acara tersebut.
Ketika ditanya mengenai keamanan berpartisipasi dalam debat, Biden mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap “semua protokol diikuti,” dan bahwa jika Trump masih mengidap Covid-19, debat tidak boleh diselenggarakan.
Biden mengatakan ia akan mengikuti pedoman dari Cleveland Clinic dan saran para dokter.
“Saya menantikan debat pada Kamis malam, 15 Oktober di Miami,” tulis Trump di Twitter. “Ini akan luar biasa sekali!” lanjutnya.
Trump pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (1/10) dan dirawat di rumah sakit selama 72 jam antara Jumat (2/10) malam dan Senin (5/10). Berdasarkan kurun tersebut, kehadirannya dalam debat, di mana mereka akan menjawab pertanyaan dari para pemilih, dapat menimbulkan risiko kesehatan masyarakat, berdasarkan pedoman dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), yang menganggap seseorang yang terjangkit dapat menularkan virus tersebut 10 hingga 20 hari sejak munculnya gejala.
Komisi Debat Presiden, kelompok nirlaba yang mensponsori debat, belum mengomentari masalah ini.
Trump dan Biden terpisah dalam jarak sekitar empat meter di panggung debat pada Selasa (29/9) pekan lalu di Cleveland, Ohio. CDC menyarankan sedikitnya jarak 2 meter untuk keperluan social distancing.
Trump tiba kembali di Gedung Putih pada Senin (5/10) malam. Dokter pribadinya, Dr. Sean Conley, mengemukakan dalam pernyataan pada hari Selasa (6/10) bahwa presiden menjalani malam pertama yang tenang di rumah dan pada hari Selasa (6/10) ia melaporkan tidak ada gejala apapun.
BACA JUGA: Pilpres AS Tahun Ini Bisa Berbeda dari Pilpres SebelumnyaGedung Putih “mengambil setiap tindakan pencegahan yang diperlukan” untuk melindungi bukan hanya Trump dan Ibu Negara Melania Trump yang juga terkonfirmasi positif terjangkit virus corona, tetapi juga “semua anggota staf yang bekerja di kompleks” sesuai dengan pedoman dan prosedur terbaik CDC, kata Judd Deere, seorang juru bicara Gedung Putih.
“Dengan hasil positif pada Presiden dan Ibu Negara baru-baru ini, staf mengenakan APD lengkap dan terus melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan, yang mencakup prosedur terbaru untuk melindungi diri dari kontaminasi silang,” sebut pernyataan Gedung Putih hari Selasa.
Beberapa pejabat Gedung Putih dan staf lainnya diketahui terjangkit virus corona sekarang ini, termasuk sekretaris pers Kayleigh McEnany dan penasihat presiden Hope Hicks.
Presiden sendiri minum steroid dexamethasone, yang biasanya tidak diberikan pada kasus ringan atau sedang, serta obat antivirus remdesivir selama lima hari.
BACA JUGA: Trump Kembali Ke Gedung Putih, Desak Warga AS agar “Tidak Takut” terhadap VirusTim kampanye Trump pada Jumat (2/10) menangguhkan semua kegiatan yang telah dijadwalkan sebelumnya yang melibatkan partisipasi presiden.
Wakil Presiden Mike Pence tampil berkampanye pekan ini, dan akan berhadapan dalam debat Rabu (7/10) malam dengan kandidat wakil presiden dari partai Demokrat, Senator Kamala Harris dari California.
Virus corona telah menewaskan 210 ribu orang di AS dan menjangkiti hampir 7,5 juta orang di berbagai penjuru negara ini, sebut pusat data virus corona Johns Hopkins University. [uh/ab]