Trump Berkilah Lain soal Alasannya untuk Pecat Direktur FBI

Presiden AS Donald Trump (kiri) dan mantan direktur FBI James Comey.

Presiden AS Donald Trump hari Rabu (18/4) mengklaim ia tidak memecat mantan direktur FBI James Comey tahun lalu karena ia memimpin penyelidikan FBI terkait hubungan Rusia dengan kampanye pemilihannya pada tahun 2016, sebuah pertikaian yang secara langsung bertentangan dengan apa yang dikatakannya beberapa hari setelah ia menyingkirkan Comey.

"Si licik James Comey, Direktur FBI terburuk dalam sejarah, tidak dipecat karena penyelidikan Rusia yang palsu itu, di mana tidak ada kolusi (kecuali oleh Partai Demokrat )!" cuit Trump di Twitter.

Setelah Trump memecat Comey 9 Mei lalu, dua hari kemudian Trump mengatakan kepada penyiar televisi NBC News, Lester Holt bahwa bagaimanapun juga ia akan memecat Comey, "meskipun mengetahui tidak ada waktu yang tepat untuk melakukannya," namun mempertimbangkan penyelidikan Rusia ketika ia memutuskan untuk menyingkirkan Comey.

"Ketika saya melakukan ini, saya mengatakan kepada diri saya sendiri, 'Kita tahun masalah Rusia dengan Trump ini hanya dibuat-buat. Ini adalah alasan Partai Demokrat karena kalah dalam pemilihan yang seharusnya mereka menangkan,'" kata Trump.

Trump bertemu dengan menteri luar negeri Rusia, Sergey Lavrov, dan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergey Kislyak, di Gedung Putih pada 10 Mei tahun lalu, kurang dari sehari setelah memecat Comey, di mana ia mengatakan kepada mereka, "Saya baru saja memecat kepala FBI. Ia gila, menyusahkan. Saya menghadapi tekanan besar karena Rusia. Masalah itu sudah disingkirkan."

Trump menyampaikan komentar terbarunya tentang pemecatan Comey sementara mantan direktur FBI itu dalam beberapa hari teakhir melakukan serangkaian bincang-bincang di televisi untuk mempromosikan buku barunya, "Kesetiaan yang Lebih Tinggi."

Ini merupakan pengalaman langsung hidupnya sebagai seorang penegak hukum dan interaksinya dengan Trump sebelum ia diberhentikan.

Comey menyindir Trump bahwa dia "tidak layak secara moral" untuk menjadi presiden dan mengatakan "bukan sesuatu yang biasa" bahwa seorang presiden AS untuk menyerukan pemenjaraan warga Amerika, karena Trump dalam tweet lainnya minggu ini mengatakan Comey seharusnya dipenjara.[my/jm]