Sembilan minggu sebelum pemilihan nasional di Amerika, Presiden Donald Trump dan penantangnya dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden, hari Senin (31/8) berbeda pendapat tentang kekerasan jalanan terkait ketidakadilan ras dan perlakuan polisi terhadap minoritas yang meletus dalam beberapa hari terakhir.
Trump mengirim cuitan lewat Twitter hari Senin bahwa dia berencana mengunjungi Kenosha, Wisconsin, pada hari Selasa (1/9) di mana protes berubah menjadi kekerasan minggu lalu setelah terjadi penembakan oleh polisi terhadap seorang pria kulit hitam ketika mereka berusaha menangkapnya.
Seorang remaja kulit putih yang mengklaim demi melindungi bisnis di Kenosha dituduh telah menembak mati dua orang dan melukai satu orang lainnya dalam demonstrasi jalanan.
Merujuk pada Biden, Trump mengatakan kekerasan di Wisconsin, dan kerusuhan di Portland, Oregon, memaksa “Slow Joe” (“Joe Lamban”) keluar dari ruang bawah tanah di rumahnya di Delaware, tempat dia berkampanye untuk pemilihan 3 November karena menghindari keramaian selama pandemi virus corona yang tidak kunjung mereda.
Dalam pidatonya yang dijadwalkan akan disampaikan pada hari Senin di Pittsburgh, Biden menyalahkan Trump atas kekerasan yang telah meletus di berbagai pelosok negeri sementara Amerika Serikat menangani protes dan protes tandingan yang meluas dan terkadang disertai kekerasan atas perlakuan polisi terhadap minoritas dan ketidaksetaraan dalam masyarakat Amerika. [lt/jm]